Palu (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah menyatakan terdapat 57 perempuan yang telah mengikuti program rehabilitasi pada tahun 2019 karena positif terpapar narkoba.

"Data yang mendapatkan layanan rehabilitasi di BNNP tahun 2019 terdapat 877 orang, terdiri dari pria 820 orang dan wanita 57 orang," kata Kepala Bagian Umum BNNP Sulteng Masnawati Rahman di Palu, Selasa.

Masnawati menguraikan pasien atau individu yang terpapar nakorba dan mendapatkan pelayanan pembinaan pascarehabilitasi tahun 2019 sebanyak 51 orang.

Berdasarkan data BNNP Sulteng terdapat 49 kasus tindak pidana dengan tersangka 81 orang pada tahun 2019.

BNNP, kata Wati sapaan akrab Masnawati Rahman dalam upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat telah membangun kerjasama lewat penandatanganan nota kesepahaman meliputi, Pemkab Tolitoli, Buol, Kanwil Kemekumham, Disnakertrans Sulteng, Akbid Cendrawasih Palu dan SMAN 4 Palu.

BNNP juga membangun kerjasama dengan Karang Taruna, Gerakan Indonesia Anti-Narkoba Sulteng dan Pemkab Donggala.

"Kami juga telah menggencarkan sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat, dengan melibatkan pemerintah tingkat provinsi dan kabupaten kota," ujar Wati.

Bahkan, dalam memaksimalkan upaya pencegahan BNNP bersama beberapa organisasi perangkat daerah membentuk satuan tugas di dua OPD.

Tahun ini, sebut dia, BNNP Sulteng akan memaksimalkan peran desa bersinar pada yang telah dibentuk pada tahun 2019, yang di dalamnya terdapat 85 desa yang dibentuk.

"Nah, desa ini akan menjadi ujung tombak pencegahan untuk pemberantasan narkoba di Sulteng," katanya.

 

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020