Jakarta (ANTARA) - Kontraktor asal negeri tirai bambu, China Construction Fourth Engineering Division Corp, Ltd akan membantu pembangunan fasilitas bangsal sementara rumah sakit khusus pasien COVID-19 di tiga rumah sakit Lippo Group.

"Pemasangan fasilitas rumah sakit kedepannya adalah tanggung jawab dari rumah sakit Lippo, kami hanya bertanggung jawab atas pembangunan bangsal sementara,” kata Direktur CCFE , Wu Kun dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia menyampaikan bahwa target penyelesaian pekerjaan itu sedianya hanya 10 hari meski dengan jumlah personil yang terbatas.

Ia mengakui pembangunan fasilitas rumah sakit di tengah pandemi COVID-19 merupakan tantangan berat.

Selain harus tetap menjaga kesehatan dan keselamatan para pekerja, jumlah karyawan yang ada di Indonesia juga terbatas.

"Melakukan pembangunan fasilitas rumah sakit dalam keadaan normal merupakan hal biasa dan tidak terlalu sulit. Hal ini berbeda dalam suasana wabah COVID-19," katanya.

Sedianya, pembangunan fasilitas bangsal sementara rumah sakit khusus pasien COVID-19 itu dilakukan di tiga rumah sakit Lippo Group untuk Jakarta dan Tangerang.

Fasilitas dasar rumah sakit itu telah diserahkan kepada Lippo Group pada awal dan medio April oleh perwakilan CSCEC di Indonesia, He Jianbo kepada Huang dari Lippo Group. Namun, pihaknya terus memantau pemanfaatan bangsal RS itu dari aspek konstruksinya.

Dipaparkan, pembangunan fasilitas bangsal sementara RS dilakukan di area parkir rumah sakit dengan luas lokasi konstruksi 698,29 meter persegi untuk lima bangsal sementara dengan 28 kamar rawat ukuran standar. Sedangkan fasilitas tempat tidur yang dapat dipakai 69 buah.

Selain karena permintaan dari Lippo Group, dikemukakan, pembangunan bangsal sementara rumah sakit juga sebagai lambang persahabat Indonesia-China

Secara terpisah, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan sudah ada 913 pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh dari 7.418 yang terkonfirmasi COVID-19 pada pukul 12.00 WIB, Rabu (22/4).

"Sedangkan pasien yang meninggal sebanyak 635 kasus. Jumlah pasien dalam pengawasan sebanyak 17.754 orang dan orang dalam pemantauan sebanyak 193.571 orang," kata Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB sebagaimana disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Rabu.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020