Denpasar (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali mencatat jumlah kumulatif pasien positif COVID-19 di provinsi setempat hingga 8 Mei 2020 menjadi 300 orang.

"Hari ini jumlah pasien positif COVID-19 bertambah 13 orang, yakni tujuh orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan enam orang kasus transmisi lokal, sehingga secara kumulatif jumlah kasus menjadi 300," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam keterangan persnya di Denpasar, Jumat.

Baca juga: Polisi akan tindak tegas aksi penolakan terhadap PMI di Bali

Meskipun ada penambahan kasus 13 orang, pada Jumat (8/5) juga dilaporkan ada pasien positif COVID-19 yang sembuh di provinsi itu 12 orang. "Saudara-saudara kita yang sembuh 12 orang, lima orang diantaranya merupakan Pekerja Migran Indonesia dan tujuh orang non-PMI," ucap pria yang juga Sekda Provinsi Bali.

Dengan demikian, jumlah kumulatif pasien yang telah sembuh menjadi 195 orang atau 65 persen dari jumlah keseluruhan kasus positif COVID-19 di Pulau Dewata.

"Sementara itu, jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 101 orang yang berada di 10 rumah sakit, dan dikarantina (Bapelkesmas dan Badan Diklat BPK Pering)," ujar Dewa Indra sembari mengatakan jumlah pasien yang meninggal masih tetap empat orang.

Baca juga: Gugus Tugas: Kasus positif COVID-19 di Bali didominasi "imported case"

Baca juga: Bali siapkan karantina pekerja migran dengan 1.012 tempat tidur


Walaupun jumlah angka positif COVID-19 di Bali sebagian besar masih didominasi oleh "imported case" atau kasus karena ada riwayat perjalanan ke luar negeri terutama oleh para Pekerja Migran Indonesia, Dewa Indra pun menyoroti terus adanya penambahan untuk kasus transmisi lokal, yang secara kumulatif kini menjadi 114 orang (38 persen).

"Ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal, masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini," ucapnya.

Mengingat transmisi lokal COVID-19 memperlihatkan kecenderungan meningkat dalam beberapa hari terakhir, Dewa Indra meminta seluruh masyarakat Bali, baik para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin kita semua dalam penerapan protokol pencegahan COVID-19.

"Kita harus selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menghindari keramaian, melaksanakan etika batuk/bersin, melakukan penyemprotan disinfektan pada tempat yang tepat, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita. Semakin kita disiplin dalam pelaksanaan pencegahan ini, transmisi lokal penyebaran COVID-19 pasti bisa kita hentikan," kata Dewa Indra.

Baca juga: RS Khusus COVID-19 di Bali resmi dioperasikan

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020