Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Lodewijk F Paulus meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) segera membangun infrastruktur informasi dan komunikasi yang aman khususnya dalam menghadapi era normal baru.

"Kita butuh infrastruktur teknologi komunikasi misalnya pengadaan sendiri satelit. Bagaimana kita bisa terlibat dalam digitalisasi namun harus aman," kata Lodewijk dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi I DPR dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Dewan Pers, KPI, dan KIP, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan di era normal baru banyak aktivitas masyarakat dilakukan secara daring karena adanya pembatasan jarak. Misalnya di sektor pendidikan, banyak kegiatan belajar mengajar dilakukan jarak jauh dengan menggunakan internet. 

Baca juga: Indef sarankan pemerintah tingkatkan koneksi Internet saat normal baru
Baca juga: Fasilitas internet kebutuhan penting normal baru pandemi COVID-19
Baca juga: BAKTI siapkan 2.000 titik akses internet di lokasi baru


Untuk itu, peran Kemenkominfo sangat penting dalam memastikan layanan kepada masyarakat yang melaksanakan aktivitas secara daring tidak terkendala. Oleh karenanya, pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang mumpuni dan aman sangat diperlukan.
 
Dalam kesempatan tersebut, Sekjen Partai Golkar itu mendorong agar pemerintah membuat satelit sendiri sehingga keamanan nasional bisa terjaga dengan baik.

Hal senada disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Gerindra Yan Permanes Mandenas. Ia mengatakan kebutuhan layanan telekomunikasi meningkat pesat di era normal baru. Sementara tidak semua wilayah di Indonesia mendapatkan akses internet yang baik.

Padahal menurut dia, akses internet yang baik digunakan dalam pembelajaran bagi anak sekolah di masa pendemi. Untuk itu, ia berharap adanya terobosan yang cepat untuk meningkatkan akses telekomunikasi di semua wilayah.

"Kami harapkan ada terobosan dari pemerintah agar ada perhatian untuk cegah COVID-19. Saya berasal dari Papua, dari 28 kabupaten dan satu kota, hanya satu wilayah yang bisa menggunakan belajar secara daring," katanya.
 

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020