Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat semua kasus kematian pasien COVID-19 tidak semata-mata karena virus corona, melainkan adanya penyakit penyerta, kata Juru Bicara Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kudus Andini Aridewi.

"Hingga kini, belum ada pasien yang meninggal murni karena COVID-19, melainkan karena adanya penyakit penyerta atau komorbid," ujarnya di Kudus, Kamis.

Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, rajin mencuci tangan pakai sabun, jaga jarak fisik dan hindari kerumunan.

Sementara terkait jumlah pasien yang sembuh masih belum tinggi, disebabkan banyak faktor.

Baca juga: Temuan kasus COVID-19 di Kudus merata di semua kecamatan

Baca juga: Penelusuran kontak COVID-19 penyebab lonjakan kasus positif di Kudus


Di antaranya, masifnya penelusuran kontak pasien positif COVID-19 sehingga jumlah kasusnya semakin bertambah, sedangkan pasien yang menjalani tes usap (swab) tenggorokan juga hasilnya tidak langsung diketahui.

"Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Kudus memang fluktuatif karena pada periode tertentu dengan kasus yang tidak banyak persentasenya bisa tinggi, namun ketika ada kegiatan penelusuran kontak jumlahnya bisa bertambah sehingga persentase kesembuhan juga berubah," ujarnya.

Hal terpenting, kata dia, masyarakat di tengah pandemi COVID-19 untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah mematuhi protokol kesehatan.

Untuk bisa sembuh dari virus corona, kata dia, juga disesuaikan dengan tingkat imunitas masing-masing pasien, termasuk kesiapan psikologis pasien untuk bisa sembuh, penanganan dari rumah sakit, serta ada tidaknya komorbid.

Jumlah kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus berdasarkan data yang diunggah lewat website https://corona.kuduskab.go.id/ hingga 24 Juni 2020 pukul 19.30 WIB, tercatat 190 kasus positif corona, sebanyak 135 kasus di antaranya dari dalam wilayah dan 55 kasus dari luar wilayah.

Sementara kasus meninggal tercatat ada delapan orang yang berasal dari dalam wilayah dan empat orang dari luar wilayah, sedangkan kasus meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 48 orang.

Jumlah pasien sembuh tercatat 55 orang, sebanyak 38 orang di antaranya dari dalam wilayah dan 17 orang dari luar wilayah.*

Baca juga: Anggota tes swab, pelayanan dua Polsek di Kudus tetap berlangsung

Baca juga: Langgar protokol kesehatan, Pasar Kliwon Kudus disemprot disinfektan

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020