jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta  tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mal, objek wisata, pasar, check point SIKM
Jakarta (ANTARA) - Pemprov DKI Jakarta menyampaikan  jumlah kasus baru paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) per Minggu (5/7) bertambah 256 orang, sementara pasien sembuh meningkat 286 orang, dan korban meninggal naik delapan orang.

Berdasarkan data  untuk kasus positif sebanyak 12.295 orang (hari sebelumnya 12.039 orang), kemudian untuk pasien sembuh COVID-19 tercatat 7.663 orang (hari sebelumnya 7.377 orang), adapun yang meninggal dunia 658 orang (sebelumnya 650 orang).

Sementara itu, 584 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 646 orang) dan 3.390 orang melakukan isolasi mandisi atau self isolation di rumah (sebelumnya 3.366 orang).

"Sedangkan, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 27.604 orang (sebelumnya 27.507 orang) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 18.234 orang (sebelumnya 18.097 orang)," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati di Balai Kota Jakarta, Minggu.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 4 Juli 2020 sudah ada 338.306 sampel (sebelumnya 330.926 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.

Untuk tes PCR pada 4 Juli 2020, dilakukan pada 5.022 orang. Sebanyak 4.251 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 256 positif dan 3.995 negatif.

Baca juga: Ditlantas fokus HBKB dan pembukaan mal saat PSBB lanjutan

Dalam meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode tes cepat dan Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Pemprov DKI membangun Laboratorium Satelit COVID-19 yang berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit sejak 9 April 2020. Dan saat ini jejaringnya ada sebanyak 45 (meningkat dari sebelumnya 41) laboratorium pemeriksa COVID-19.

Pemeriksaan masif secara selektif termasuk dengan tes cepat (rapid test), terus dilakukan di daerah Kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemologis dan menurut kepadatan penduduk. Sasaran ditujukan kepada warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu dan juga pada ibu hamil.

Baca juga: Pemprov perketat pengawasan pasar dan KRL saat PSBB transisi

"Total sebanyak 248.724 orang (hari sebelumnya 246.372 orang) telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar 3,5 persen, dengan rincian 8.598 orang (hari sebelumnya 8.569 orang) dinyatakan reaktif COVID-19 dan 240.126 orang (hari sebelumnya 237.735 orang) dinyatakan non-reaktif," tuturnya.

Untuk kasus positif, tambah Ani, ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

Ani menyatakan bahwa jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama dengan tim terpadu SKPD  tetap melakukan pengawasan ketaatan di berbagai tatanan, seperti mal, objek wisata, pasar, check point SIKM.

Selain melakukan imbauan, tim juga akan melakukan penindakan berupa denda. Penindakan dengan penutupan turut dilakukan pada lokasi yang seharusnya belum boleh membuka aktivitas, di antaranya termasuk kategori rumah minum/bar serta griya pijat.

Baca juga: Anies: Sekolah belum akan memulai kegiatan belajar pada 13 Juli 2020

"Kami imbau pula bagi seluruh masyarakat untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak antarorang minimal 1,5-2 meter dan batasi aktivitasi ke luar rumah jika tidak terlalu penting," ucapnya menambahkan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020