Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah segera menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Berdasar hasil rapat yang diikuti sejumlah organisasi perangkat daerah dan Forkopimda serta sejumlah pihak terkait, disepakati bahwa kita siap menetapkan status Siaga Darurat Karhutla," kata Sekda Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Selasa.

Secara resmi status Siaga Darurat Karhutla untuk wilayah Kota Palangka Raya nantinya akan ditetapkan dan diumumkan oleh Wali Kota.

"Tentunya status Siaga Darurat Karhutla akan resmi ketika sudah ada surat penetapan resmi yang ditandatangani oleh Wali Kota. Untuk itu hasil rapat sore ini segera kita sampaikan agar dapat segera di proses lebih lanjut," kata Hera usai rapat rapat Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla Kota Palangka Raya.

Baca juga: Kabut asap tipis kembali selimuti Kota Palangka Raya

Baca juga: Palangka Raya lakukan pemulihan pasca-tanggap darurat karhutla


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani yang menjadi pimpinan rapat itu mengatakan masa status Siaga Darurat Karhutla tingkat Kota Palangka Raya menyesuaikan dengan yang telah ditetapkan pemerintah provinsi.

"Pempov telah menetapkan status siaga darurat karhutla mulai 1 Juni hingga 28 September 2020. Tentu kita akan menyesuaikan. Namun, status itu akan kita evaluasi sesuai kondisi yang ada nantinya," kata Emi.

Dia mengatakan secara umum, personel dan perlengkapan serta seluruh jajaran pemerintah di wilayah "Kota Cantik" sampai tingkat kelurahan siap mengantisipasi dan menanggulangi Karhutla.

"Untuk itu pada Senin pekan depan kita akan melaksanakan gelar pasukan dan peralatan. Tentunya kegiatan itu akan tetap melaksanakan protokol kesehatan COVID-19," kata Emi.

Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Catur yang juga hadir di acara tersebut menyebutkan untuk wilayah Palangka Raya diperkirakan memasuki musim kemarau pada dasarian kedua Juli atau di atas tanggal 20 bulan ini.

"Akan mencapai puncaknya pada Agustus-September. Namun, kemarau tahun ini tidak sekering kemarau tahun lalu. Selain itu kemarau tahun ini tidak diikuti fenomena El Nino atau pun Lanina," katanya.*

Baca juga: Status tanggap darurat karhutla Palangka Raya berakhir

Baca juga: BMKG sebut hujan kurangi titik panas di Kalteng

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020