penyebaran COVID-19 juga dipengaruhi perilaku masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 44 warga di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur dalam sepekan terakhir dilaporkan positif tertular COVID-19 berdasarkan hasil tes usap.

"Selama satu pekan ditemukan 44 orang yang positif COVID-19 sebab ada  klaster penularan aktif baru tingkat keluarga dan komunitas," kata Camat Matraman Andriansyah di Jakarta, Senin.

Kasus tersebut dilaporkan pada 3-10 Juli 2020 berdasarkan hasil tes usap secara berkala yang digelar petugas Puskesmas setempat.

Baca juga: Protokol Kesehatan belum diterapkan maksimal di Pasar Cempaka Putih

Klaster baru penularan COVID-19 yang dimaksud di antaranya RW 09 Kelurahan Utan Kayu Selatan, tiga klaster di RW 07 Kelurahan Palmeriam, dan dua klaster di RW 09 Kelurahan Utan Kayu Utara.

Sedangkan klaster tertinggi berada di RW 03 Kelurahan Kebon Manggis dengan jumlah kasus 16 orang.

"Kalau di RW03 Kebon Manggis sudah ditetapkan zona merah sehingga harus melakukan pengendalian ketat berskala lokal (PKBL) sesuai dengan SK wali kota," katanya.

Baca juga: Bangkitnya kasus COVID-19 Jakarta karena pemahaman keliru normal baru

Andriansyah mengatakan penyebaran COVID-19 juga dipengaruhi perilaku masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Ada juga keluarga pasien yang tidak jujur kalau ada keluarganya yang reaktif atau positif karena enggan dirujuk ke rumah sakit," katanya.

Sementara itu Gugus Tugas COVID-19 Matraman melaporkan sepanjang 5 Mei hingga 10 Juli 2020 telah ditemukan 315 orang tanpa gejala (OTG), 80 orang dengan pengawasan (ODP), 127 pasien dalam pemantauan (PDP).

Baca juga: Ketika pandemi, saatnya rumah sakit Jakarta tingkatkan layanan

Sedangkan sebanyak 223 orang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan rincian 53 orang dirawat, 125 orang sembuh, 16 orang meninggal dan 29 orang menjalani isolasi mandiri.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020