Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengumumkan 16 studio game yang berhak mewakili Indonesia dan mendapat fasilitasi mengikuti pameran game terbesar di Eropa, Devcom Digital Conference, sub-event dari Gamescom 2020 pada Agustus 2020.

Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Yuana Rochma Astuti, dalam keterangannya Senin, mengatakan Kemenparekraf/Baparekraf bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) membuka program fasilitasi bagi perusahaan game Indonesia untuk berpartisipasi dalam Gamescom 2020 pada Juli 2020.

"Keenam belas studio ini berkesempatan untuk memamerkan karya terbaru mereka dalam virtual booth Paviliun Indonesia. Peserta cukup beragam dan semua memiliki kualitas baik. Mereka memiliki keunggulan dari komponen penilaian dan memiliki nilai jual. Selanjutnya, kami akan membekali mereka agar dapat tampil maksimal di Devcom Digital Conference 2020," kata Yuana Rochma Astuti.

Baca juga: Dorong industri game, Telkomsel gelar Indonesia Games Championship

Setelah melalui proses kurasi selama dua tahap, akhirnya ditetapkan 16 studio game yang akan menjadi wakil Indonesia di ajang pameran game terbesar di Eropa yang tahun ini digelar secara daring karena pandemi COVID-19.

Tidak terbatas dalam memamerkan karya, perusahaan game lokal juga akan mendapatkan akses untuk mengikuti MeetToMatch – The Online Cologne Edition yang akan memperbesar peluang mereka mendapatkan transaksi bisnis dari perusahaan game internasional.

"Mereka berkesempatan untuk menjalin transaksi bisnis dengan perusahaan-perusahaan mancanegara yang juga berpartisipasi dalam ajang Devcom Digital Conference 2020," ujar Yuana.

Data Survei Ekonomi Kreatif pada 2016 menyebutkan bahwa subsektor aplikasi dan pengembang permainan menyumbang 1,86 persen dari PDB Ekonomi Kreatif atau setara dengan Rp17,142 miliar.

Baca juga: Bupati bangga pengembang game asal Bogor ikut pameran dunia

Melalui fasilitasi ini diharapkan dapat mendukung pengembang game Indonesia bersaing di pasar global.

CEO dari GameChanger Studio sekaligus perwakilan dari tim kurator Riris Marpaung mengatakan, terkait game-game yang masuk ke daftar calon peserta hingga terpilih menjadi peserta Gamescom 2020 cukup membuat juri bekerja keras melihat berbagai hal terkait game tersebut.

Tidak hanya hal-hal teknis seperti gameplay dan visual art yang harus dinilai, namun juga kesiapan teknis, mental dan strategi peserta atau developernya untuk mengikuti ajang bergengsi dunia ini.

“Harapan kami para peserta mendapatkan target yang telah ditetapkan dan hasil dari Gamescom ini berdampak positif bagi game yang dipamerkan. Tidak hanya itu, berbagai game terbaik yang telah terpilih akan menunjukkan kualitas dan posisi game Indonesia di mata global,” lanjutnya.

Berikut daftar 16 studio yang akan menjadi wakil Indonesia di Gamescom 2020 – Devcom Digital Conference 2020, terdiri dari 7 studio yang lolos dari open call dan 9 studio yang lolos dari program GELORA 2020.

Daftar studio yang lolos dari open call yakni Agate (https://agate.id), Lytogame (https://www.lytogame.com/), Assemblr (https://assemblrworld.com/), Gambir Studio (https://gambirstudio.com/), Freemergency (https://freemergency.weebly.com/), Big Fire Studio (https://miraclegates.com/), dan Maulidan Games (http://maulidangames.com/).

Sedangkan daftar studio yang lolos dari program GELORA 2020 yakni Megaxus Infotech (https://www.megaxus.com/), Yayasan Teknologi untuk Indonesia (https://solveeducation.org/), Educa Studio (https://www.educastudio.com/), CIAYO Games (https://games.ciayo.com/), dan Wisageni Studio (https://www.wisageni.com/).

Kemudian GINVO Studio (https://ginvostudio.com/), Anoman Studio (https://anomanstudio.com/), SLAB Games (http://slabgames.com/), dan Arsanesia (http://arsanesia.com/).
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020