Tokyo (ANTARA) - Juru bicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga pada Rabu mengatakan bahwa terlalu dini untuk membicarakan era politik pasca-Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe karena masa jabatan Abe masih akan berjalan hingga tahun depan.

Pembicaraan mengenai era politik pasca-Abe itu muncul di tengah kekhawatiran tentang kemampuan Abe untuk melanjutkan jabatannya sebagai perdana menteri setelah dua kali kunjungan untuk pemeriksaan kesehatan di rumah sakit.

"Terlalu dini untuk membicarakan era 'pasca-Abe' karena beliau masih memiliki sisa satu tahun lagi dalam masa jabatannya," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga pada konferensi pers reguler.

Sebelumnya, media lokal Jepang pada Selasa (25/8) menggambarkan bahwa PM Abe berencana mengadakan konferensi pers, paling cepat pekan ini, untuk menyampaikan keterangan soal kondisi kesehatannya setelah kunjungannya ke rumah sakit baru-baru ini memicu kekhawatiran publik.

Abe pada Senin (24/8) mengunjungi rumah sakit di Tokyo untuk kedua kalinya dalam beberapa hari dan mengatakan bahwa dia telah menerima hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pekan lalu serta menjalani pemeriksaan tambahan.

Setelah kunjungan ke rumah sakit, PM Abe mengatakan kepada wartawan bahwa dia ingin berbicara lagi nanti tentang pemeriksaan medisnya.

Stasiun penyiaran TV Tokyo, yang mengutip sumber pemerintah, pada Selasa melaporkan bahwa konferensi pers kemungkinan diadakan paling cepat pekan ini untuk memberikan informasi terbaru tentang kesehatan Abe, serta langkah-langkah pemeriksaan tambahan untuk COVID-19.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Jepang berencana umumkan kondisi kesehatannya pekan ini

Baca juga: PM Abe nyatakan siap lindungi ekonomi Jepang dari dampak corona

Baca juga: PM Abe akan berkonsultasi dengan ahli soal perpanjangan status darurat

 

Seluruh WNI ABK Diamond Princess di Jepang sembuh dari COVID-19

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020