Jakarta (ANTARA News) - Gerakan Pemuda (GP) Ansor menolak berganti nama menjadi Gerakan Pemuda Ansor NU sebagaimana tertuang dalam draf materi yang diusulkan untuk dibahas dalam Muktamar NU ke-32 di Makassar, 22-27 Maret mendatang, demikian Sekretaris Jenderal GP Ansor Abdul Malik Haramain di Jakarta, Senin.

Menurutnya nama Ansor memiliki nilai sejarah sehingga tak perlu ada perubahan yang sifatnya tidak substansial.

"Semua orang sudah tahu kalau Ansor, ya, NU," kata anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.

Usul perubahan nama GP Ansor menjadi GP Ansor NU, sesuai draf materi, dimaksudkan untuk mempertegas ke-NU-an organisasi itu, apalagi, kecuali Ansor, seluruh badan otonom pengaderan di jajaran NU menggunakan embel-embel "NU", misalnya Ikatan Pelajar NU dan Fatayat NU.

Menurut Malik, Ansor sebenarnya sepakat dengan upaya PBNU menata kembali hubungan keorganisasian dengan badan otonomnya, namun upaya itu jangan sampai mengarah pada intervensi urusan internal badan-badan otonom.

Salah satu yang dianggap terlalu masuk urusan internal badan otonom adalah usulan dalam draf perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga NU yang menyebutkan ketua umum badan otonom dipilih oleh PBNU, padahal selama ini dipilih langsung oleh forum tertinggi masing-masing badan otonom.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010