Vilnius (ANTARA) - Pemimpin oposisi Belarus Sviatlana Tsikhanouskaya merayakan hari jadinya yang ke-38 pada Jumat di pengasingan di Vilnius, Lithuania, saat Belarus mempersiapkan akhir pekan kelima protes massal sejak pemilihan presiden yang disengketakan.

Kandidat utama yang menantang Presiden Alexander Lukashenko dalam pilpres 9 Agustus itu, Tsikhanouskaya lari ke negara tetangga Lithuania setelah pemungutan suara, yang diklaim para pengikutnya dimenangkannya.

Sebagai guru bahasa Inggris dan pemula dalam politik, dia muncul sebagai kandidat oposisi yang diterima secara mufakat setelah tokoh-tokoh terkemuka, termasuk aktivis suaminya sendiri yang dipenjara, dihalangi menjadi calon penantang.

"Anda dan saya semua paham bahwa saya ingin merayakan ulang tahun di Belarus, bersama suami saya dan anak-anak saya. Namun negara kita sedang menghadapi masa yang sulit sekarang," katanya kepada kerumunan ratusan warga Belarus yang tinggal di Lithuania.

Sebuah meja yang ditata untuk hadiah ulang tahun memuat coklat dan satu boneka teddy bear juga bunga-bunga warna merah dan putih, warna bendera lama Belarus dan kini menjadi simbol perlawanan.

Hadirin diundang menulis surat-surat untuk warga Belarus yang ditahan di sekitar 100 lokasi.

"Ini sangat menakutkan, setiap hari saya menanti digeledah atau ditahan. Saya selalu takut," Tsikhanouskaya bercerita kepada kerumunan orang tentang saat-saat dia di Belarus.

Sumber: Reuters

Baca juga: Politisi oposisi Belarus mengaku diancam dibunuh aparat

Baca juga: Oposisi Belarus Maxim Znack ditangkap

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020