Kami berharap teman-teman koordinator lapangan bisa menjaga massanya agar jangan sampai masuk provokator-provokator
Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya mengingatkan kepada  pengunjuk rasa agar mewaspadai terhadap provokator yang menyelusup untuk membuat kericuhan di tengah-tengah aksi yang berjalan dengan damai.

"Kami berharap teman-teman koordinator lapangan bisa menjaga massanya agar jangan sampai masuk provokator-provokator yang coba nanti berbuat kerusuhan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Senin.

Baca juga: TransJakarta kembali modifikasi tujuh rute antisipasi demo di Jakpus

Yusri juga mengatakan pihak kepolisian telah menyiapkan langkah preventif dengan menurunkan personelnya untuk melakukan penjagaan terhadap jalannya aksi dari ulah penyusup yang ingin memancing keributan.

"Secara preventif kita lakukan patroli dan penjagaan supaya kegiatan ini bisa berlangsung damai hingga sore nanti," tambahnya.

Yusri mengatakan Polda Metro Jaya telah mengerahkan sebanyak 7.766 personel gabungan dari unsur TNI-Polri dan Pemda DKI Jakarta untuk mengamankan jalan dua kegiatan unjuk rasa di Ibu Kota.

Baca juga: Polda Metro turunkan 7.766 personel amankan unjuk rasa pada Senin

Unjuk rasa pertama digelar oleh elemen buruh untuk menyuarakan penolakan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja. Kegiatan unjuk rasa ini dipusatkan di monumen Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Sedangkan unjuk rasa kedua digelar oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212 di kantor Kedutaan Besar Prancis, Jakarta Pusat.

Selain 7.766 personel yang telah disiagakan, sebanyak 8.000 personel cadangan gabungan dari unsur TNI-Polri dan pemerintah daerah seperti Dishub, Satpol PP hingga pemadam kebakaran telah ditempatkan di kawasan Monas.

Baca juga: Warga DKI diingatkan tak sembarang tuduh Anies biayai demo

Pada kesempatan terpisah, sejumlah koordinator aksi unjuk rasa dari elemen buruh di Patung Kuda juga terus mengingatkan kepada seluruh peserta aksi untuk waspada terhadap keberadaan provokator di tengah berlangsungnya aksi.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020