Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengingatkan bahwa disinformasi dapat mengacaukan upaya pemerintah berbagai negara untuk menjinakkan pandemi virus COVID-19, yang masih membawa dampak bagi sejumlah sektor di berbagai negara, dan upaya menyelamatkan nyawa penduduk.

“Informasi palsu dan disinformasi terkait COVID-19 dapat mengacaukan respons kesehatan publik dan mengancam kohesi sosial. Disinformasi, secara harafiah, dapat benar-benar membunuh,” kata Menlu Marise Payne dalam acara Global Town Hall 2020 yang digelar oleh Foreign Policy Community Indonesia dari Jakarta, Jumat.

Menurut dia, penawar terbaik atas disinformasi adalah dengan membuat dan mempromosikan informasi yang akurat, transparan, dan tepat waktu dari sumber yang kredibel.

“Oleh karena itu, Australia saat ini bekerja sama dengan mitra-mitra kami di kawasan untuk melawan disinformasi,” ujar Payne.

Dia meyakini bahwa, serupa dengan informasi kesehatan lainnya, informasi terkait pandemi COVID-19 harus didasari oleh sudut pandang medis dan ilmu pengetahuan yang kredibel, juga disertai bukti yang terjamin dan dapat ditelusuri sumbernya.

“Informasi tersebut juga perlu diberikan kepada masyarakat dengan cepat, baik melalui media sosial maupun jalur daring lainnya,” katanya.

Menurut dia, penyebaran informasi yang cepat serta dengan dilengkapi keakuratan dan sumber yang dapat ditelusuri dan dipercaya bisa menjadi respons global yang kuat terhadap disinformasi.

Respons yang kuat juga dapat mempertahankan prinsip-prinsip bersama serta ketertiban internasional yang berdasarkan peraturan yang berlaku, kata Payne.

Menurutnya, langkah itu penting untuk dijalankan di tengah upaya beberapa pihak mengeksploitasi COVID-19 untuk tujuan yang buruk, yakni untuk kepentingan finansial, politik, maupun strategis sendiri, dengan mengorbankan orang lain, salah satunya dengan menggunakan disinformasi.

Baca juga: Google Indonesia bersiap dukung Pilkada bebas hoaks

Baca juga: Australia mengaku jadi korban serangan siber 'aktor berbasis negara'

Baca juga: Google hapus ribuan kanal Youtube terkait China karena disinformasi


 

Presiden harapkan Muhammadiyah ikut perangi hoaks vaksin COVID-19

 

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020