Pamekasan (ANTARA) - Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Pamekasan, Jawa Timur Jumat, mengumumkan adanya delapan orang warga yang positif terpapar COVID-19 dan mereka berasal dari lima kecamatan itu di wilayah itu.

"Dari delapan orang yang terkonfirmasi positif terpapar ini, lima diantara berjenis kelamin perempuan, tiga lainnya laki-laki," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Pamekasan Sigit Priyono di Pamekasan, Jumat sore.

Warga yang dinyatakan positif terpapar COVID-19 ini terbanyak dari Kecamatan Pamekasan 3 orang, dari Kecamatan Pademawu 2 orang, lalu dari Kecamatan Waru, Batumarmar dan Kecamatan Tlanakan masing-masing 1 orang.

"Yang dari Kecamatan Pamekasan masing-masing berinisial S (54) perempuan, T (54) laki-laki, dan S (51) berjenis kelamin perempuan," kata Sigit.

Baca juga: 1.725 warga Madura sembuh dari COVID-19

Selain A (39) laki-laki asal Kecamatan Waru, B (44) laki-laki asal Kecamatan Tlanakan, N (36) perempuan asal Kecamatan Batumarmar, serta C (42) perempuan dan S (47) perempuan, keduanya berasal dari Kecamatan Pademawu.

Sigit menjelaskan, dengan adanya tambahan sebanyak 8 orang ini, kini jumlah total warga Pamekasan yang positif terpapar virus corona jenis baru ini sebanyak 417 orang, dengan jumlah pasien yang diisolasi sebanyak 35 orang.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan dr Nanang Suyanto menyatakan, peningkatan kasus baru virus corona pada warga Pamekasan dalam sepekan terakhir ini terjadi, karena warga abai pada penegakan disiplin protokol kesehatan.

"Akhir-akhir ini kalau kita perhatikan banyak pemuda yang nongkrong di kafe-kafe tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak," kata Nanang.

Dengan demikian, potensi penularan bisa saja terjadi, dan karena para pemuda umumnya memiliki kekebalan tubuh yang bagus, maka yang menjadi sasaran berikutnya adalah kelompok usia lanjut yang ada di rumahnya.

"Seperti orang tuanya, kakek, atau neneknya yang memang punya penyakit sampingan. Dan kalau kita perhatikan, rata-rata kasus positif baru ini terjadi pada warga yang usia lanjut," katanya.

Baca juga: Pasien COVID-19 Pamekasan yang sembuh capai 310 orang

Sebelumnya, kata Nanang, kasus penularan COVID-19 di Kabupaten Pamekasan sudah melandai, bahkan status penyebaran COVID-19 sudah berubah dari daerah berisiko tinggi ke sedang, hingga kuning atau daerah dengan penyebaran COVID-19 yang berisiko rendah.

Namun, jika jumlah kasus baru terus bertambah, maka tidak menutup kemungkinan Kabupaten Pamekasan akan kembali pada status awal, yakni kembali ke zona merah.

"Oleh karena itu, kami meminta kepada semua masyarakat, ayo kita patuhi protokol kesehatan. Sebab, hanya dengan cara ini kita bisa mencegah penyebaran COVID-19, karena jenis penyakit ini belum ditemukan obatnya," ujar Nanang.

Sementara itu, berdasarkan data Satgas COVID-19 Pamekasan, hingga 27 November 2020 ini total jumlah warga Pamekasan yang suspek COVID-19 sebanyak 998 orang, dengan perincian 28 orang dalam pengawasan, 906 orang selesai pengawasan, dan sebanyak 64 orang lainnya meninggal dunia.

Total jumlah pasien positif terpapar COVID-19 sebanyak 417 orang, dengan perincian 35 orang diisolasi, 343 orang telah dinyatakan sembuh dan sebanyak 39 orang lainnya meninggal dunia.

Baca juga: 7.182 pelaku UMKM Pamekasan terdampak COVID-19 terima bantuan modal

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020