Pontianak (ANTARA News) - Suasana Kota Singkawang, Jumat sore, sempat mencekam karena aksi massa menuntut pembongkaran patung naga dan klarifikasi makalah Wali Kota Hasan Karman yang dianggap menyinggung kelompok tertentu.

"Sempat terjadi aksi lempar batu dan ada warga yang ditahan terkait peristiwa itu," kata Zul Fauzi, (35) warga Singkawang yang dihubungi dari Pontianak.

Informasi yang dihimpun, ratusan warga dari beberapa organisasi budaya berkumpul di Mess Daerah Singkawang.

Mereka meminta klarifikasi dari Hasan Karman tentang makalah berjudul "Sekilas Melayu, Asal Usul dan Sejarahnya", yang disampaikan pada acara bedah buku Tanggal 26 Agustus 2008.

Salah satu isinya dianggap menyinggung sejarah dan nenek moyang masyarakat tertentu. Mereka kemudian menandatangani pernyataan yang intinya memberi tenggat waktu untuk penyelesaian kasus itu.

Zulfidar Zaidar salah seorang peserta mengatakan, ada sumber yang tidak jelas terhadap isi makalah itu.

Sementara itu, ada juga sekelompok warga dari organisasi keagamaan meminta pembongkaran tugu naga yang berada di perempatan Jalan Niaga - Jalan Kepol Mahmud.

Mereka sebelumnya juga berorasi di Mess Daerah Singkawang lalu menuju tugu naga.

Massa menganggap bangunan itu tanpa izin sehingga harus dibongkar. Sempat terjadi saling dorong dan pelemparan batu ke petugas yang berjaga di sekitar lokasi tugu tersebut.

Pihak kepolisian mengamankan sedikitnya tujuh orang yang terbukti melakukan pelemparan dan pengrusakan untuk dilakukan pemeriksaaan. Polisi memberlakukan Siaga I untuk situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Singkawang. Jarak tempuh Singkawang dari Kota Pontianak sekitar 145 kilometer, atau 3 jam perjalanan darat menggunakan mobil.

Suasana kota berjuluk seribu kelenteng itu di malam hari relatif normal terutama di pertokoan yang tidak jauh dari arena bentrokan. (T011/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010