New York (ANTARA) - Masyarakat di Amerika Serikat (AS) merayakan Malam Natal pada Kamis (24/12) di tengah ledakan infeksi virus corona  di seluruh negeri.

Perayaan juga berlangsung saat para pemimpin politik memperingatkan mereka untuk tidak bepergian atau berkumpul dalam kelompok besar, juga ketika varian virus yang sangat menular sedang menyebar lebih jauh di Eropa.

Lebih dari satu juta orang telah menerima dosis pertama --dari dua dosis-- vaksin sejak 14 Desember, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Tetapi, vaksinasi sejauh ini hanya berdampak kecil pada lonjakan kasus terbaru yang meluas secara nasional.

Untuk mencapai kekebalan kawanan terhadap virus dibutuhkan vaksinasi hingga 90 persen pada penduduk Amerika, Dr. Anthony Fauci, pakar terkemuka AS untuk penyakit menular, mengatakan kepada New York Times dalam wawancara.

"Kami benar-benar tidak tahu berapa angka sebenarnya. Saya kira kisaran sebenarnya antara 70 hingga 90 persen. Tapi, saya tidak akan mengatakan 90 persen," kata Fauci,

Fauci, yang menjadi penasihat bagi Presiden Donald Trump dan Presiden terpilih Joe Biden, seorang Demokrat, tentang pandemi, mengakui bahwa dia telah merevisi perkiraannya menjadi lebih tinggi dibandingkan pada awal tahun. Saat itu, dia mengatakan bangsa Amerika akan mencapai kekebalan kawanan dengan memvaksinasi 60 persen hingga 70 persen penduduk.

Fauci divaksinasi awal pekan ini saat siaran langsung televisi.

Amerika Serikat mencatat lebih dari 3.000 kematian untuk hari kedua berturut-turut pada Rabu (23/12), menurut hitungan Reuters. Jumlah kematian AS sejak pandemi pada Maret telah melampaui 326.000 orang.

Negara bagian Tennessee dan California menjadi pusat  gelombang terbaru COVID.

"Negara bagian kita sudah menjadi titik lonjakan COVID-19 dan kami membutuhkan peran warga Tennessee," kata Gubernur Tennessee Bill Lee, seorang Republikan, di Twitter pada Rabu. Lee meminta penduduk negara bagian di Amerika kawasan selatan itu untuk memakai masker dan menghindari pertemuan besar selama liburan.

Tennessee telah mencatat 119 kasus baru per 100.000 orang selama tujuh hari terakhir ini, menurut data dari Pusat Pengendalian Penyakit.

California, negara bagian terpadat di AS, berada di urutan kedua dengan 105 kasus per 100.000 orang. Rhode Island dan Arizona juga mengalami lonjakan baru-baru ini.

Para pemimpin politik negara bagian dan lokal di seluruh negeri telah mendesak warga Amerika untuk tidak bepergian untuk liburan. Mereka mengatakan perayaan Thanksgiving telah semakin menyebarkan virus corona.

Banyak orang Amerika, yang sudah lelah setelah lebih dari sembilan bulan menjalani penguncian, menentang peringatan itu.

Lebih banyak penumpang terbang dengan pesawat komersial pada Rabu dibandingkan hari-hari pandemi lainnya. Sebanyak 1.191.123 penumpang tercatat melewati pos pemeriksaan bandara, menurut data dari Badan Keamanan Transportasi AS.

Jumlah itu menurun dari 2019, ketika 1.937.235 orang terbang pada 23 Desember.

Petugas kesehatan, penghuni panti jompo, pejabat terpilih, dan petugas pemadam kebakaran termasuk di antara mereka yang menerima vaksin terlebih dahulu.

Kebanyakan orang Amerika telah diberi tahu bahwa mungkin perlu waktu enam bulan atau lebih sebelum mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan vaksin.

Para pemimpin politik, sementara itu, mendapat kecaman karena menempatkan diri mereka di barisan terdepan penerima vaksin. 

Bahkan ketika program vaksinasi memberi warga Amerika alasan untuk berharap bahwa pandemi mungkin dapat dikendalikan, varian yang lebih menular telah menyebar dengan cepat di Inggris Raya.

Varian baru virus corona jugaditemukan di Jerman untuk pertama kalinya, kata pemerintah Negara Bagian Baden-Wuerttemberg Jerman, Kamis.

Amerika Serikat, tidak seperti banyak negara di dunia, tidak melarang pelancong dari Inggris tetapi gubernur New York dan negara bagian Washington telah memerintahkan pelancong dari Inggris untuk menjalani masa karantina pada saat kedatangan.

New York, yang menjadi pusat penyebaran virus corona pada awal pandemi, telah mencatat lebih dari 36.000 kematian akibat COVID-19. Jumlah itu jauh lebih besar daripada negara-negara bagian lain.

Sumber : Reuters

Baca juga: Paus Fransiskus rayakan Misa Malam Natal secara sederhana

Baca juga: AS sahkan penggunaan darurat vaksin COVID-19 Moderna

Baca juga: Amerika Serikat izinkan penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer


 

355 aparat gabungan amankan Natal di Gereja Katedral Jakarta

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020