Ambon (ANTARA) - Satuan Tugas (satgas) Penanganan COVID-19 Maluku mulai menunda jadwal distribusi vaksin Sinovac ke 10 kabupaten/kota di provinsi itu hingga Februari 2021.

"Distribusi vaksin hanya dilakukan untuk Kota Ambon saja, sedangkan 10 daerah lainnya ditunda hingga awal Februari 2021," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Bidang Vaksinasi Provinsi Maluku, dr. Adonia Rerung, di Ambon, Rabu.

Semula sesuai rencana Satgas COVID-19 Maluku mulai mendistribusikan vaksin Sinovac pada Rabu ke Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Kepulauan Aru, Maluku Tengah (Malteng) Seram Bagian Barat (SBB), Pulau Buru dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Sedangkan ke Maluku Barat Daya (MBD), Seram Bagian Timur (SBT) dan Buru Selatan akan dilakukan pada Kamis (14/1), tetapi juga ditunda.

Baca juga: 15.120 vial vaksin COVID-19 tiba di Ambon

Baca juga: Contoh Jokowi dan Raffi Ahmad gerakkan masyarakat ikut vaksinasi


Penundaan rencana distribusi vaksin ke 10 kabupaten/kota di Maluku tersebut ditunda berdasarkan perintah Pemerintah Pusat melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes yang meminta penundaan distribusi vaksin Sinovac ke-10 daerah tersebut.

"Permintaan penundaan distribusi ke 10 daerah ini karena Kemenkes takut jumlah vaksin yang dibutuhkan kurang saat vaksinasi tahap pertama dimulai, sehingga harus menunggu pengiriman 7.000 dosis vaksin tambahan pada 22 Januari mendatang," katanya.

Penundaan distribusi ke 10 daerah di Maluku ikut berdampak rencana vaksinasi COVID-19 di kabupaten-kota tersebut yang dijadwalkan secara serentak pada 15 Januari 2021, ikut tertunda.

"Jadi hanya Kota Ambon yang akan melaksanakan vaksinasi tahap pertama, sedangkan 10 daerah lain di Maluku ditunda hingga menunggu tibanya vaksin tambahan pada Februari mendatang," katanya.

Adonia yang akrab disapa Donny membenarkan PT. Pos Indonesia Cabang Ambon telah mendistribusikan sebanyak 7.280 stok vaksin COVID-19 ke pemkot Ambon, pada Rabu ini.

Vaksin yang didistribusikan dari instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Maluku ke Instalasi farmasi Dinkes Ambon tersebut dikemas dalam empat boks.

Kepala Kantor PT. Pos Indonesia Cabang Ambon Herryanto S. Gampamole membenarkan pihaknya telah mendistribusikan vaksin ke instalasi Farmasi Dinkes Ambon, termasuk logistik berupa Alat Pelindung Diri (APD) sebanyak 1.600 yang terdiri dari baju hazmat sebanyak 760 buah.

Untuk stok APD dalam waktu dekat juga akan didistribusikan ke kabupaten dan kota di Maluku.

"Setelah distribusi APD maka dilanjutkan dengan distribusi stok vaksin ke daerah lain di Maluku, sesuai waktu yang ditetapkan Dinkes provinsi Maluku," katanya.

Dia membenarkan rencana distribusi vaksin ke 10 daerah lainnya di Maluku yang dijadwalkan 13-14 Januari terpaksa ditunda karena permintaan Kementerian Kesehatan.

"Sesuai rencana melalui jalur udara, diikuti kabupaten lainnya di Maluku melalui jalur darat. Ditargetkan 1×24 jam vaksin sudah tiba di daerah tujuan, mengingat daya tahan vaksin setelah dikemas itu hanya 3×24 jam. Tetapi rencananya terpaksa ditunda," ujarnya.*

Baca juga: Darius Sinathrya ingin disuntik vaksin bila sudah ada kesempatan

Baca juga: Anies-Riza belum akan divaksin COVID-19

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021