Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan guguran lava pijar dengan jarak luncur 400 meter ke arah Kali Krasak.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya pada Jumat menyatakan bahwa Gunung Merapi satu kali meluncurkan guguran lava pijar selama periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB.

Selama periode pengamatan itu, BPPTKG juga mendeteksi 25 kali gempa guguran beramplitudo 4-12 mm dengan durasi 16-68 detik, dua kali gempa fase banyak beramplitudo 7-8 mm dengan durasi 8-9 detik, dan satu kali gempa tektonik jauh beramplitudo 9 mm dengan durasi 238 detik.

Menurut pengamatan BPPTKG, asap kawah tidak keluar dari puncak Gunung Merapi. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur di kawasan gunung api itu.

Selama pengamatan pada Kamis (14/1) pukul 18.00-24.00 WIB, BPPTKG mencatat 17 kali guguran lava pijar keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur 600 meter ke arah Hulu Kali Krasak.

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. 

Dampak letusan Gunung Merapi diperkirakan meliputi area dalam radius lima kilometer dari puncak.

BPPTKG meminta para pelaku usaha wisata dan pendaki tidak melakukan kegiatan kawasan yang rawan terdampak letusan Merapi.

Baca juga:
Wilayah timur lereng Merapi di Sleman dilanda hujan abu
DIY pastikan layanan pengungsi Merapi tidak terpengaruh PTKM

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021