"Dengan masuknya 371 pelanggan tersebut, maka seluruh pelanggan di Pulau Maringkik sebanyak 565 orang sudah menggunakan listrik prabayar," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran, di Mataram, Selasa.
Dengan listrik prabayar atau dikenal juga dengan listrik pintar, pelanggan akan memperoleh berbagai kemudahan layanan, seperti fleksibilitas pembelian token dan terhindar dari anomali pembayaran tagihan listrik akibat ketidaksesuaian pencatatan angka meter. Selain itu, lebih nyaman karena tidak ada pembacaan angka meter.
Sebagai salah satu daerah yang masuk pulau terluar di NTB, listrik di kawasan Gili Maringkik tersebut menjadi salah satu infrastruktur yang harus selalu dijaga keandalannya.
"Kami juga menjadikan Pulau Maringkik yang merupakan salah satu pulau terluar di NTB, sebagai Smart Electric Island. Itu merupakan salah satu wujud transformasi PLN, yaitu customer foucused," ujarnya.
Selain Smart Electric Island (Pulau Listrik Pintar), PLN juga meresmikan program MCB On Game di Pulau Maringkik yang digunakan untuk menunjang kegiatan industri pembuatan perahu yang digeluti masyarakat setempat.
Lasiran menjelaskan MCB On Game tersebut merupakan program khusus bagi pelaku usaha di sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
Dengan MCB On Game, pelanggan di sektor agrikultura akan mendapat kemudahan layanan penyediaan listrik yang dapat disesuaikan dengan masa produksi pelaku usaha.
"MCB On-Game tersebut juga merupakan salah satu bentuk komitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19," ujarnya.
Sebelumnya, pelaksanaan program Pulau Listrik Pintar telah sukses diaplikasikan di kawasan Gili Matra, Kabupaten Lombok Utara pada November 2020. Total sebanyak 495 pelanggan di kawasan wisata tiga gili itu telah dimigrasikan menjadi pelanggan prabayar.
Baca juga: PLN berhasil melistriki 44 dusun terpencil di NTB
Baca juga: 896.540 pelanggan PLN NTB peroleh stimulus dan relaksasi COVID-19
Pewarta: Awaludin
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021
