"Jangan lengah dan terus tingkatkan kewaspadaan dan protokol kesehatan biarpun masih dalam lingkup keluarga,"...
Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur menyatakan klaster lingkungan keluarga menjadi faktor dominan penyebab penyebaran kasus COVID-19 di wilayah setempat yang masih terjadi.

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan bahwa sebaran virus corona di wilayah Kota Madiun bukan hanya disebabkan karena kunjungan atau perjalanan keluar kota, namun lebih banyak berasal dari penyebaran klaster keluarga.

"Jangan lengah dan terus tingkatkan kewaspadaan dan protokol kesehatan biarpun masih dalam lingkup keluarga," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Sabtu.

Menurut dia, Pemkot Madiun terus masif melakukan upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Selain masih menerapkan pembelakuan pembatasaan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro tahap kedua, pemkot juga melakukan "tracing" dengan menggelar tes usap (swab) massal.
Baca juga: Pemkot Madiun-INKA operasikan kereta medis untuk isolasi COVID-19
Baca juga: Sebanyak 150 warga Kota Madiun jalani tes usap massal


Bagi masyarakat yang diketahui sebagai kontak erat, maka akan dilakukan swab tes untuk menekan penyebaran kasus konfirmasi positif.

"Kalau memang ditemukan positif COVID-19, segera masukkan Wisma Haji atau gerbong Kereta Medis Darurat milik PT INKA untuk diisolasi. Kita rawat, harapannya segera sembuh dan bisa kembali ke masyarakat," katanya.

Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Sabtu (27/2/2021) mencapai 1.467 orang. Dari jumlah itu,  1.251 orang di antaranya telah sembuh, 51 orang lainnya masih dalam perawatan, 66 orang isolasi mandiri, dan 99 orang meninggal dunia.

Tambahan kasus per Sabtu, konfirmasi baru sebanyak 19 orang, sembuh 24 orang, dan meninggal dunia satu orang.
Baca juga: Pemkot klaim PPKM skala mikro turunkan kasus COVID-19 di Madiun

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021