Bandung (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berharap vaksin COVID-19 rekombinan yang kini tengah diuji klinis fase ketiga di Universitas Padjadjaran (Unpad) nantinya dapat memenuhi kebutuhan dosis masyarakat.
 
Maka dari itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan mendukung uji klinis tersebut agar nantinya kebutuhan vaksin itu bisa terpenuhi guna membentuk kekebalan kelompok dalam menangkal COVID-19.
 
"Mudah-mudahan dengan 70 persen penduduk yang divaksin bisa membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Sehingga bisa melindungi orang yang tidak bisa divaksin," kata Yana di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu.
 
Menurut Yana, saat ini kebutuhan dosis vaksin COVID-19 masih sangat besar. Sedangkan ketersediaan vaksin diprediksi tidak memadai hingga mencakup seluruh masyarakat Indonesia.

Baca juga: Jabar dukung Unpad lakukan uji klinis Vaksin Rekombinan COVID-19 Anhui

Baca juga: Unpad gelar uji klinis tahap tiga vaksin COVID-19 Rekombinan
 
"Kalau tidak salah, kita (Kota Bandung) butuh 1,8 juta. Dikali dua untuk sinovac berarti 3,6 juta dosis yang kita butuhkan. Kita baru sekian persen," kata Yana.
 
Selain itu, Yana mengatakan masyarakat Kota Bandung saat ini bisa menjadi relawan uji klinis vaksin rekombinan itu. Karena tim uji klinis menurutnya membutuhkan sebanyak 2.000 orang relawan.
 
Uji klinis dilakukan kepada relawan dengan tiga kali penyuntikan vaksin. Dengan tiga dosis vaksin itu, targetnya kekebalan tubuh terhadap COVID-19 akan timbul lebih optimal.
 
Dengan demikian, Yana berharap proses uji klinis vaksin rekombinan fase ketiga itu bisa berjalan lancar. Sehingga penyuntikan vaksin COVID-19 dilakukan secara merata guna mengakhiri pandemi.
 
"Semakin banyak yang disuntik vaksin semakin mempercepat proses penanganan COVID-19. Idealnya seluruh penduduk atau 70 persen divaksinasi dalam tiga bulan.. Kalau itu terjadi, Insyaallah pandemi selesai," kata dia.*

Baca juga: LIPI targetkan peroleh protein rekombinan vaksin akhir kuartal 2/2021

Baca juga: LIPI sedang proses produksi protein rekombinan untuk vaksin COVID-19

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021