pihaknya memberlakukan tes usap antigen kepada seluruh narasumber dan perangkat panitia
Jakarta (ANTARA) - Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2021 yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berjalan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Berbeda dari agenda tahun sebelumnya, Rakornas PB ini diselenggarakan secara virtual di tengah pandemi COVID-19. Para peserta hadir dalam ruang komunikasi digital melalui daerah masing-masing,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Kamis. 

Penyelenggaraan acara tersebut dilakukan secara hati-hati. Para narasumber yang terkonfirmasi hadir, dijadwalkan datang di lokasi dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Baca juga: Gubernur: Jabar siap sinergi terkait arahan Presiden Rakornas PB 2020

Sebelum memasuki ruang rapat, Raditya mengatakan pihaknya memberlakukan tes usap antigen kepada seluruh narasumber dan perangkat panitia untuk menjamin seluruhnya sehat.

Selain itu, tata letak dan denah lokasi ruang rapat juga diperhatikan. Hal ini terlihat dari peletakan kursi yang di atur jaraknya, pembatasan jumlah narasumber di dalam ruangan, ketersediaan hand sanitizer di setiap meja, jumlah mikrofon sesuai dengan jumlah narasumber dan pemberian masker pada saat registrasi.

Baca juga: KemenPUPR upayakan infrastruktur miliki sisi strategis mitigasi banjir

“Pengaturan jadwal menjadi salah satu hal penting. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelancaran perputaran narasumber, sehingga tidak menyebabkan kerumunan dalam ruang rapat,” ujar dia.

Sebelum memasuki ruang rapat, para narasumber diarahkan untuk masuk ke ruang tunggu yang telah disiapkan. Setelah jadwalnya tiba, maka diarahkan memasuki ruang rapat untuk melakukan agenda acara.

Rakornas PB Tahun 2021 diselenggarakan oleh BNPB selama lima hari, dimulai pada 3 sampai dengan 5 Maret 2021 dan dilanjutkan 9 sampai dengan 10 Maret 2021. Penyelenggaraan Rakornas tersebut juga dapat diakses melalui kanal media sosial BNPB.

Baca juga: Menko Luhut minta pemerintah daerah perhatikan desa-desa rawan tsunami
 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2021