baru rencana, karena tahun kemarin tidak jadi diberangkatkan
Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2021 berencana memberangkatkan 20 keluarga dalam program transmigrasi setelah pada 2020 batal diberangkatkan karena pandemi COVID-19.

"Tahun ini ada 20 KK (kepala keluarga), tapi itu baru rencana, karena tahun kemarin tidak jadi diberangkatkan, jadi tahun ini kita siapkan calon transmigran," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul Yanatun Yunadiana di Bantul, Minggu.

Ke-20 keluarga calon transmigran rencananya akan diberangkatkan ke lokasi transmigrasi di wilayah Kabupaten Paser Kalimantan Timur lima KK, kemudian Mamuju Tengah Sulawesi Barat lima KK, Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara lima KK dan Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan lima KK.

Baca juga: Bantul berangkatkan 20 keluarga untuk program transmigrasi

Meski demikian, kata dia, waktu pengiriman ke lokasi transmigrasi belum ada kepastian kapan karena masih menunggu arahan dari pemerintah pusat karena masih dalam masa pandemi COVID-19, termasuk kesiapan pemerintah daerah lokasi transmigrasi.

"Yang jelas kita siapkan calon transmigrannya, kalau persiapan pendaftaran dan sosialisasi sudah sejak tahun kemarin, karena jalan terus sejak tahun kemarin, untuk kegiatan saat ini rencananya semacam bimtek (bimbingan teknis) ataupun pembinaan," katanya.

Dia mengatakan setelah pembinaan kemudian ada pelatihan keterampilan terhadap calon transmigran yang direncanakan setelah Lebaran 2021 atau sekitar Juni, dalam pelatihan pemkab akan menggandeng perguruan tinggi bidang pertanian dan perkebunan, termasuk praktik langsung.

Baca juga: Bantul akan berangkatkan transmigran awal September

Baca juga: Bantul longgarkan pembatasan kegiatan seiring vaksinasi digencarkan


"Untuk pemberangkatan kita belum tahu kapan, sementara untuk konsentrasi pekerjaan tergantung daerah masing-masing seperti di Mamuju itu perkebunan sawit, kemudian juga ada kopi dan karet, jadi nanti pelatihan ada beberapa jenis," katanya.

Dia mengatakan, berdasarkan pengalaman sebelumnya, keluarga transmigran diarahkan untuk pengolahan tanaman pangan atau pengembangan tanaman sawit, bahkan di Luwu Timur yang sudah beberapa kali penempatan transmigran asal Bantul dalam pengembangan tanaman merica.

"Setiap KK nantinya akan mendapatkan lahan garapan seluas dua hektare, dan semacam uang penghargaan bagi masyarakat yang mau berangkat transmigrasi masing-masing sebesar Rp10 juta," katanya.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Bantul bertambah 113 orang

Baca juga: Kasus sembuh dari COVID-19 di Bantul bertambah 108 orang

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021