Bangkok (ANTARA) - Sedikitnya 12 rumah sakit di ibu kota Thailand, Bangkok, pada Jumat menyatakan mereka menangguhkan pengujian COVID-19 karena permintaan yang tinggi sementara pasokan alat pengujian kurang.

Penghentian sementara tes virus corona itu dilakukan di tengah lonjakan kasus baru.

Rumah-rumah sakit mengeluarkan pemberitahuan tersebut di media sosial dan aplikasi perpesanan pekan ini.

Beberapa RS mengatakan penangguhan hanya akan berlangsung beberapa hari sementara RS lainnya tidak menyebutkan tanggal tes bisa kembali dilakukan.

Bangkok berada di pusat penyebaran baru wabah COVID di Thailand dan telah mengalami perubahan jumlah kasus baru --dari hanya beberapa puluh per hari menjadi beberapa ratus per hari.

Lonjakan itu mendorong pemerintah segera meningkatkan pengujian dan pelacakan kasus baru.

Pemerintah telah menyelenggarakan tes massal di berbagai distrik di Bangkok, tempat klaster bermunculan. Pengujian virus corona di wilayah itu sebagian besar melibatkan bar atau tempat-tempat hiburan, yang telah diminta menutup kegiatan selama dua minggu.

Thailand melaporkan 405 infeksi COVID-19 baru pada Kamis (8/4), dan hampir sepertiga menteri kabinet mengisolasi diri karena berpotensi terpapar virus.

Lonjakan infeksi terjadi pada saat yang sulit bagi Thailand, yaitu menjelang festival tahunan Songkran minggu depan.

Festival itu biasanya memunculkan kerumunan orang dalam jumlah besar dan perang air yang terkenal ramai --yang sudah dilarang pihak berwenang.

Thailand pada Rabu mengkonfirmasi kasus lokal virus corona B.1.1.7, varian yang sangat mudah menular dan pertama kali diidentifikasi di Inggris.
Baca juga: Thailand konfirmasi 527 kasus baru COVID-19
Baca juga: Thailand deteksi kasus COVID varian Afrika Selatan saat karantina


Sumber: Reuters

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021