Dari 115 juta penduduk Ethiopia, nomor dua terbesar di benua Afrika, hampir 40 persen di antaranya adalah pengguna telepon genggam, 21 persen pengguna internet dan 6 persen aktif di media sosial
Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur, mengatakan bahwa diplomasi digital Indonesia di Ethiopia mengalami perkembangan pesat, dan diperkirakan akan terus melaju, seiring dengan peningkatan penggunaan teknologi digital di berbagai sektor dan kehidupan masyarakat Ethiopia.

“Diplomasi digital adalah penyelenggaraan diplomasi yang dilakukan melalui teleconference dan komunikasi yang mengggunakan teknologi internet dalam rangka mencapai tujuan diplomasi suatu negara atau kawasan,” kata Dubes Al Busyra dalam kuliah umum yang digelar oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, dikutip dari pernyataan tertulis KBRI Addis Ababa yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Dubes Al Busyra, meski perkembangan dan penggunaan teknologi digital di Ethiopia tidak secepat di Indonesia, tingkat kemajuannya tetap signifikan terutama di kalangan kaum muda dan profesional.

“Dari 115 juta penduduk Ethiopia, nomor dua terbesar di benua Afrika, hampir 40 persen di antaranya adalah pengguna telepon genggam, 21 persen pengguna internet dan 6 persen aktif di media sosial,” ujarnya.

Selain itu, saat ini pemerintah Ethiopia terus membangun infrastruktur teknologi digital, baik di kota dan di daerah.

KBRI Addis Ababa pun aktif menggunakan berbagai aplikasi media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube dalam melakukan kegiatan diplomasi.

Dubes RI untuk Ethiopia mengatakan bahwa KBRI Addis Ababa memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat, di antaranya dengan menginformasikan kegiatan-kegiatan dan hal penting yang sedang berlangsung kepada publik melalui teknologi digital.


Baca juga: Dubes RI berikan kuliah umum, dorong diplomasi dengan pemuda Ethiopia

Baca juga: PPAN diharapkan sejalan dengan agenda diplomasi ekonomi Indonesia


Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021