Data akan mendukung narasi dari praktisi humas
Depok (ANTARA) - Program Studi (Prodi) Hubungan Masyarakat, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), bersama Sonar Platform menghadirkan pembelajaran Humas berbasis big data melalui serangkaian kerja sama dalam bentuk fasilitas laboratorium, pengajaran, pengabdian masyarakat, serta program magang.

Ketua Program Studi Hubungan Masyarakat, Pijar Suciati dalam keterangannya, Jumat menjelaskan bahwa Sonar Platform telah mendukung Vokasi UI dalam bentuk fasilitas software di Laboratorium Humas yang dapat digunakan oleh mahasiswa untuk kebutuhan praktikum.

"Sonar telah membantu kami menyediakan dashboard Big Data, khususnya untuk social media monitoring, sehingga mahasiswa dapat berlatih menggunakan teknologi terbaru berbasis big data," katanya.

Selain itu, tim Sonar juga terlibat dalam pengajaran, khususnya di semester 4, di mana mahasiswa menjalankan riil project dari industri. Lalu pada semester 6, mahasiswa juga berkesempatan magang di Sonar.

Pada kegiatan ini, mahasiswa Humas Vokasi UI Angkatan 2019 mempresentasikan hasil riset dalam bentuk report analysis Big Data terhadap kasus yang diberikan di kelas mata kuliah Praktik Analisis Riset Konvensional dan Kontemporer.

"Mereka melakukan riset sosial media monitoring dengan menggunakan Sonar Platform terhadap aplikasi kesehatan di masa pandemi Covid-19. Hasil akhirnya adalah infografis dan analysis report, serta rekomendasi program kehumasan berdasarkan monitoring tersebut," kata Pijar.

Aristama Roesli menjabarkan pentingnya data bagi dunia kehumasan. Dalam hal ini, big data berperan secara signifikan memperkuat narasi praktisi Humas, dan meningkatkan efektivitas penyampaian pesan kepada audience.

"Data akan mendukung narasi dari praktisi humas, sehingga pernyataan menjadi lebih meyakinkan," ujar Aristama.

Baca juga: UI gandeng Facebook sinergikan big data untuk riset COVID-19

Baca juga: IBM Indonesia dan FEB UI buka kelas Big Data


Fakta ini terjadi di lapangan karena pada dasarnya ide-ide yang muncul tentu merujuk pada kejadian atau hal-hal lain yang telah berlalu, sehingga dibutuhkan adanya basis data bagi suatu ide ketika dikemukakan.

"Terkadang ide berasal dari intuisi, dan itu tidak salah, namun akan lebih baik apabila ada validasi dan proses konfirmasi dari data yang ada. Kemampuan mengelola data juga sangat menentukan karena banyak data belum tentu mempermudah, bisa jadi semakin rumit, karena banyak alternatif. Maka perlu bijak dan analisis dalam menggunakan data," ujar Aristama.

Lebih lanjut, Aristama menjelaskan Sonar sangat senang dapat bekerja sama dengan Vokasi UI karena sebagai platform yang bergerak di big data, merasa memiliki tanggung jawab turut serta dalam membangun generasi yang memiliki literasi baik terhadap data.

"Saat ini, yang sulit adalah mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan kami di industri. Untuk itu, Sonar berupaya untuk berpartisipasi dan berkolaborasi dengan kampus. Kami juga mengapresiasi upaya dari Prodi Humas Vokasi UI yang memberikan kesempatan ini. Mahasiswa magangnya memiliki kompetensi sangat baik, kami merasa sangat terbantu,” ujar Aristama.

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo mengatakan bahwa Vokasi UI selalu mendorong seluruh program studi mengedepankan kemitraan dengan industri. Sigit menjelaskan bahwa hal ini terbukti efektif karena daya serap lulusan vokasi kian meningkat.

"Kami melibatkan industri dari hulu ke hilir, mulai dari penentuan kurikulum, pengajaran, program magang hingga kolaborasi riset terapan. Kurikulum 70 persen praktik dan keterlibatan industri yang tinggi terbukti efektif meningkatkan daya saing lulusan kami. Kami berterima kasih atas dukungan Sonar Platform terhadap Vokasi UI," ujar Prof. Sigit menjelaskan.

Baca juga: BPPT bangun virtualisasi big data optimalisasi manajemen data

Baca juga: Kebijakan "Big Data" perlu diterapkan dalam penyaluran subsidi energi

 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021