Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 168 pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di Jakarta Barat mengikuti vaksinasi massal yang diselenggarakan pemerintah kota setempat, Senin.

Vaksinasi massal di Lokasi Binaan (Lokbin) Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, itu diperuntukkan bagi para UMKM yang terdata maupun pedagang kecil di luar naungan Pemkot Jakarta Barat.

Kepala Suku Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Sudin PPKUKM) Jakarta Barat Nuraini Silviana mengatakan, program ini dilakukan guna melindungi para pelaku UMKM dari COVID-19.

"Kita sengaja tempatkan di lokasi binaan karena kita ingin jemput bola. Terbukti banyak para pelaku UMKM yang ikut vaksin," kata Silviana.

Silviana mengatakan, target yang dicanangkan pihaknya sebanyak 219 orang. Namun yang terealisasi hanya 168 orang saja.

Target itu tidak terpenuhi lantaran sebagian warga terkendala syarat kesehatan untuk divaksin. Pihaknya akan melakukan kegiatan yang sama di beberapa pasar ataupun lokasi binaan Pemkot Jakarta Barat.

Dengan adanya program ini, dia berharap seluruh pelaku UMKM bisa tervaksin sehingga kegiatan ekonomi kecil dan menengah di Jakarta Barat bisa kembali normal.

Baca juga: 632 warga ikuti vaksinasi di Gereja Santa Maria Imakulata Kalideres
Baca juga: Hingga 17 Agustus, 240 ribu warga Jakbar ikut "Vaksinasi Merdeka"


Sebelumnya, berbagai program vaksinasi massal telah bergulir di Jakarta Barat sejak Juli lalu. Salah satu programnya yakni "Vaksinasi Merdeka" yang digelar oleh Polres Metro Jakarta Barat.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo memastikan saat ini program "Vaksinasi Merdeka" di wilayahnya telah mencapai 240.000 warga.

Peserta vaksinas tersebut mengikuti program "Vaksinasi Merdeka" di gerai yang tersebar di seluruh kecamatan wilayah Jakarta Barat (Jakbar).

"Closing-nya 240.000 orang. Kalau kita bilangnya tercapai target maksimal karena enggak mungkin 100 persen," kata Ady.

Walau sudah mencapai angka 240.000 peserta, program "Vaksinasi Massal" bentukan Polda Metro Jaya itu akan terus bergulir.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021