sekitar 1.180 pelaku industri rumahan mengalami penurunan penghasilan usaha
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengadakan pelatihan digitalisasi UMKM untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi khususnya bagi perempuan pelaku UMKM melalui media daring guna memulihkan perekonomian keluarga maupun perekonomian bangsa.

Pelatihan yang berkolaborasi dengan marketplace Tokopedia ini bertajuk "Mencapai Pemberdayaan: Langkah Memulai Bisnis Online Di Tokopedia".

"Berdasarkan hasil survei Kemen PPPA kepada 2.073 pelaku industri rumahan (IR) di masa pandemi COVID-19, diketahui terdapat sekitar 1.180 pelaku industri rumahan mengalami penurunan penghasilan usaha. Hal ini secara tidak langsung turut mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) di Indonesia," kata Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA Lenny N. Rosalin melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.

Lenny menambahkan, dari hasil survei tersebut para pelaku industri rumahan juga mengharapkan bantuan, baik berupa kestabilan harga bahan baku maupun bantuan peningkatan kemampuan untuk memasarkan produknya secara daring.

"Kesetaraan yang menjadi cita-cita bangsa belum sepenuhnya tercapai. Masih terdapat kesenjangan dalam pemerataan proses pembangunan dan penerima hasil pembangunan yang menyebabkan perempuan sebagai salah satu kelompok rentan menjadi termarjinalkan," ujar Lenny.

Baca juga: Menteri PPPA: Indonesia komitmen setarakan gender di bidang STEM
Baca juga: Menteri PPPA dukung perempuan pelaku UMKM tingkatkan digitalisasi


Dia mengatakan jurang ketidaksetaraan gender tersebut kemudian diperparah dengan adanya pandemi COVID-19.

"Pandemi ini turut mempengaruhi sektor ekonomi terutama bagi perempuan pelaku usaha mikro dan ultra mikro (IR) yang selama ini ikut menopang perekonomian keluarga. Padahal keterlibatan perempuan dalam pasar kerja dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan dan pemberdayaan perempuan. Semakin banyak perempuan yang bekerja, menunjukkan semakin banyak perempuan yang produktif secara ekonomi," kata Lenny.

Lebih lanjut Lenny menjelaskan ketahanan ekonomi perempuan juga merupakan hulu dari berbagai permasalahan yang terjadi pada perempuan.

Menurut dia, jika perempuan berdaya secara ekonomi maka diyakini akan mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan orang, perkawinan anak, pekerja anak dan berpotensi menciptakan anak sebagai generasi penerus bangsa yang berkualitas melalui pendidikan serta pengasuhan optimal bagi anak.

Baca juga: Perempuan Kota Kediri dapat program pemberdayaan USAID JAPRI WEE
Baca juga: Ketidakberdayaan ekonomi sebabkan kekerasan terhadap perempuan
Baca juga: KPPPA luncurkan program pelatihan kewirausahaan berperspektif gender

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021