Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menerapkan vaksinasi COVID-19 sistem "jemput bola" berbasis keluarga sebagai langkah untuk mengoptimalkan pemberian vaksin kepada masyarakat daerah itu.

"Vaksinator dan tenaga kesehatan sudah ada. Jadi, saya rasa November tahun ini sudah bisa dilaksanakan vaksinasi jemput bola hingga ke pelosok desa," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah di Pangkalpinang, Minggu.

Baca juga: Kasus COVID-19 di Babel bertambah 139 jadi 50.092 orang

Baca juga: Babel fokuskan vaksinasi di zona merah COVID-19


Ia mengatakan dalam mengoptimalkan vaksinasi sistem jemput bola berbasis keluarga ini, Pemprov Kepulauan Babel akan memaksimalkan peran Satgassus Tracing dan Tracking. Mereka akan memantau tiap keluarga hingga pedesaan yang belum tervaksin.

"Satgassus Tracing dan Tracking ini akan bergerak untuk memantau vaksinasi berbasis keluarga, sehingga kita akan menyapu seluruh desa dan rumah tangga," ujarnya.

Menurut dia, saat ini kasus COVID-19 yang melandai dan apabila kasus ini terus ditekan akan berdampak pada kehidupan masyarakat dengan menganggap COVID-19 merupakan kasus biasa, bukan lagi pandemi melainkan endemi.

"Artinya, ini menunjukkan penanganan dan penyembuhan COVID-19 kita sudah bagus. Pencegahan juga sudah bisa. Namun, kehati-hatian tetap kita jaga dan harus tetap menaati protokol kesehatan," katanya.

Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa menfatakan berdasarkan data terbaru, 74 pasien sembuh dari COVID-19 tersebar di Kota Pangkalpinang 13, Bangka 1, Bangka Tengah 11, Bangka Barat 28, Bangka Selatan 5, Belitung 6 dan Belitung Timur 10 orang.

Baca juga: 142.886 jiwa warga Babel telah jalani vaksinasi COVID-19

Sementara itu, 355 pasien COVID-19 yang masih menjalani isolasi tersebar di Pangkalpinang 92, Bangka 47, Bangka Tengah 41, Bangka Barat 59, Bangka Selatan 28, Belitung 51 dan Belitung Timur 37 orang.

"Dalam bulan ini, kasus penularan virus corona sudah melandai, karena kesadaran masyarakat untuk vaksin dan menjalankan protokol kesehatan yang meningkat," katanya. 

Pewarta: Aprionis
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021