Denpasar (ANTARA) - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar, Lantamal V mendirikan Posko Siaga Penanggulangan Bencana (Gulben) gempa yang terjadi di wilayah Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Bangli, Bali.
 
"Melalui aksi tanggap darurat ini, jadi salah satu bantuan bagi masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam. Sehingga ini menuntut kewajiban kami selaku unsur kekuatan TNI untuk selalu siap siaga mengantisipasi bencana dengan menyiapkan sebaik mungkin personel dan material," kata Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana dalam siaran persnya di Denpasar, Bali, Senin.
 
Ia mengatakan kegiatan aksi tanggap darurat penanggulangan bencana ini merupakan salah satu tugas pokok dan salah satu bentuk implementasi pelaksanaan tugas TNI yang tercantum dalam UU Nomor 34 tahun 2004 yang salah satunya yaitu Operasi Militer Selain Perang atau OMSP.
 
TNI AL Lanal Denpasar dalam membantu penanggulangan tersebut dibagi menjadi beberapa tim.
 
Satu tim yang terdiri dari 17 personel membantu menyingkirkan puing-puing longsoran, satu tim sebanyak tujuh personel membantu pembersihan puing bangunan warga, satu tim kesehatan sebanyak empat personel memberikan bantuan medis bila ada korban yang dievakuasi ke Desa Kedisan, satu tim posko sebanyak empat personel.
 
Untuk wilayah Kabupaten Bangli juga diberikan bantuan sembako sebanyak 60 paket serta bantuan baju layak pakai dari TNI AL Lanal Denpasar.
 
"Dalam pelaksanaannya, tim mengecek kesiapan personel dan material berupa kendaraan truk dan ambulans serta menyiapkan sarana dan prasarana yang akan dibawa menuju ke lokasi di Karangasem di antaranya tenda pasukan satu set, tenda TNI AL satu set, sekoci karet dan paket sembako 60 paket, serta baju layak pakai kurang lebih 20 koli," jelasnya.
 
Selain itu, tim kesehatan Lanal Denpasar langsung mendirikan posko pelayanan kesehatan untuk korban bencana gempa bumi.

Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,8 dengan episenter terletak pada titik koordinat 8.32 LS, 115.45 BT yang berpusat di 8 kilometer barat laut Kabupaten Karangasem, di kedalaman 10 kilometer terjadi pada Sabtu (16/10) pukul 04.18 Wita. Gempa tersebut mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, hingga korban luka-luka dan kerugian materiil di wilayah Bangli dan Karangasem.

Baca juga: Mensos tekankan pentingnya antisipasi saat kunjungi daerah gempa Bali

Baca juga: BPBD Bali: Kerugian material gempa Karangasem capai hampir Rp1 miliar

Baca juga: Kepala BNPB lakukan peninjauan ke lokasi terdampak gempa Bali

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021