Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) hingga saat ini mengembangkan 3.270 lokasi Program Kampung Iklim (ProKlim) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

"Saat ini sudah ada 3.270 lokasi ProKlim yang terdaftar," kata Direktur Adaptasi Perubahan Iklim KLHK Sri Tantri Arundhati saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

ProKlim adalah program yang berfungsi untuk mendorong masyarakat agar dapat meningkatkan ketahanan iklim melalui upaya aksi adaptasi dan berkontribusi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca melalui upaya aksi mitigasi.

Selain itu, ProKlim akan mendorong terjadinya kolaborasi dan sinergi kegiatan antar pihak.

Dengan ProKlim, masyarakat akan mempunyai ketahanan iklim dalam menghadapi perubahan iklim karena sudah melakukan aksi-aksi adaptasi perubahan iklim, selain berkontribusi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca melalui aksi-aksi mitigasi.

Indonesia memiliki target untuk mendorong terbentuknya 20.000 lokasi Program Kampung Iklim sampai dengan 2024.

Baca juga: KLHK: 24 ribu desa target untuk ikut dalam Program Kampung Iklim

Baca juga: Program kampung iklim untuk ajak masyarakat hadapi perubahan iklim


Untuk mencapai target tersebut, Tantri mengatakan perlu dukungan dari berbagai pihak karena anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak cukup untuk dapat mendukung pencapaian target tersebut.

Dengan demikian, diharapkan semua pihak dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk mendorong tercapainya 20.000 lokasi ProKlim di Tanah Air.

Tantri menuturkan syarat menjadi kampung iklim adalah sudah ada lembaga komunitas dan melakukan aksi adaptasi dan mitigasi minimal dua tahun minimal seluas RW/dusun dan maksimal seluas desa/kelurahan dan bisa juga untuk komunitas dengan wilayah khusus.

Contoh komunitas dengan wilayah khusus tersebut adalah pesantren, paroki, dan perguruan tinggi.

Tantri mengatakan penting untuk membuat kampung iklim karena perubahan iklim terjadi akibat dari kegiatan manusia, dan itu berarti perlu pelibatan masyarakat.

Dengan adanya kampung iklim, diharapkan masyarakat bisa berkontribusi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan kapasitas adaptasi sehingga berketahanan iklim.

Melalui ProKlim, KLHK mendorong kontribusi dan meningkatkan kemampuan adaptasi dan mitigasi masyarakat dalam menghadapi berbagai dampak perubahan iklim seperti mengendalikan kekeringan, banjir dan longsor, meningkatkan ketahanan pangan, mengelola sampah, melakukan konservasi dan meningkatkan tutupan vegetasi.

Baca juga: Pemkot Magelang dukung "Jateng Gayeng Telung Ng" lewat Proklim

Baca juga: Desa binaan swasta raih penghargaan program Kampung Iklim

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021