Padang (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X menyerahkan dua Surat Keputusan (SK) Pembukaan Program Studi (Prodi) baru dan satu SK Pencabutan Prodi dari Kemendikbudristek kepada tiga perguruan tinggi, Rabu.

Kepala LLDIKTI Wilayah X, Prof Dr Herri, MBA di Padang, Rabu, mengatakan dua SK Pembukaan Program Studi baru diserahkan pada Universitas Riau dan STMIK Indonesia Padang.

"Sedangkan SK Pencabutan Izin Pembukaan Program Studi Akuntansi Program Diploma Tiga diserahkan kepada STIE Persada Bunda, Pekanbaru secara virtual," ucapnya.

Ia mengatakan dengan ditutupnya Prodi Akuntansi pada Program Diploma Tiga tersebut maka STIE Persada Bunda akan bisa lebih fokus memajukan prodi akuntansi pada program sarjana.

Baca juga: LLDIKTI Wilayah III sebut 3 persen kampus selenggarakan PTM terbatas

Baca juga: Pemerintah cabut izin PTS ITM karena konflik di tubuh yayasan


Kemudian, ia menyambut positif dengan hadirnya Prodi Bisnis Digital di STMIK Indonesia Padang yang resmi dibuka berdasarkan SK Kemendikbudristek nomor 464/E/O/2021 karena dianggap prodi tersebut sesuai dengan kebutuhan zaman.

"Masyarakat saat ini berada di era Revolusi Industri 4.0 yang mana kehidupan kita tak lepas dari dunia digital. Tanpa teknologi ini kita tak dapat bertemu di dunia maya, namun teknologi akan terus berkembang dan semakin canggih dan itu dikaji oleh bidang digital," ujarnya.

Ia mengatakan dengan adanya prodi tersebut akan dapat membantu masyarakat pada bidang yang diperlukan di masa akan datang.

Sementara pihaknya juga bersyukur dengan telah hadirnya Prodi Administrasi Publik Program Doktor pada Universitas Riau di Pekanbaru berdasarkan SK Kemendikbudristek nomor 459/E/O/2021.

"Prodi yang dibuka ini betul-betul diperlukan oleh masyarakat termasuk bagi kawan-kawan yang S2. Kami mencatat 500 lebih kawan-kawan tamatan S2 di bidang tersebut," ucapnya.

Di Universitas Andalas yang mempunyai prodi serupa dengan Unri saat ini hanya menerima 22 orang untuk program Doktor.

"Sebab, untuk Program Doktor tidak banyak yang diterima dan paling banyak hanya 25, artinya kalau yang diterima 25 sementara dosen S2 ada 500, berapa tahun akan selesainya, maka hadirnya prodi ini sangat membantu," ucapnya.*

Baca juga: LLDIKTI-X serahkan SK izin pembukaan prodi baru pada dua universitas

Baca juga: IT Telkom Purwokerto diizinkan buka dua prodi baru

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021