Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Prof Nizam mendorong para guru besar untuk terus mengembangkan keilmuan dan mendidik mahasiswanya dengan baik.

“Kewajiban guru besar untuk terus mengembangkan keilmuan, mendidik mahasiswanya, dan terus memberikan kontribusi bagi Indonesia yang semakin berkembang. Perguruan tinggi harus terus bertransformasi untuk menghadapi tantangan ke depan. Harus ada kolaborasi antarkeilmuan, pengembangan kompetensi harus ditingkatkan,” ujar Nizam dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan untuk mencapai guru besar tidak mudah, karena harus melakukan Tridharma Perguruan Tinggi. Selain pendidik, peneliti, yang hasil penelitiannya ditunggu-tunggu oleh masyarakat dalam bentuk pengabdian masyarakat.

Dalam sambutannya pada pengukuhan guru besar Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) , Nizam berharap penambahan guru besar dapat meningkatkan peran dan fungsi dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi.

Baca juga: Kemendikbudristek minta PTN BLU akselerasi kinerja anggaran

Sebelumnya, dua guru besar baru UMJ dikukuhkan sebagai guru besar yakni Prof Dr Budiyanto MT dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sistem Kelistrikan Energi Terbarukan dan Prof Dr Tri Yuni Hendrawati MSi sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Rekayasa Proses Agro Industri pada Fakultas Teknik UMJ.

Prof D. Budiyanto MT, menyampaikan pidato pengukuhan guru besarnya, melalui orasi ilmiah berjudul “Potensi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dalam Riset Enegi Baru Terbarukan pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia .” Berdasarkan penelitiannya tentang potensi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) untuk menjadi pusat riset energi terbarukan dan sekaligus menjadi pusat kontribusi energi bagi negara Indonesia. Menurut data Majels Diklitbang Muhammadiyah hingga Maret 2021, jumlah Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah (PTMA) sebanyak 165, belum termasuk amal usaha lainnya. Hal itu merupakan potensi yang luar biasa yang dimiliki oleh Persyarikatan Muhamadiyah untuk melihat kontribusi energi yang akan diberikan oleh Persyarikatan Muhammadiyah kepada negara apabila semua atap dari Gedung PTMA menggunakan solar sel (sel surya).

Dengan demikian, Persyarikatan Muhammadiyah bukan saja sebagai organisasi dalam kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial, namun sebagai pusat kontribusi energi terhadap negara yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat Adanya penerapan penggunaan EBT akan terbentuk kemandirian energi bagi bangsa dan negara dalam tujuan pembangunan

Sementara itu, pada pengukuhannya, Prof Yuni menyampaikan orasi ilmiahnya berjudul Rekayasa Proses Agroindustri dalam Penelitian Teknik Kima untuk Peningkatan Nilai Tambah Sumberdaya Alam Indonesia Era Society 5.0. Prof Yuni dalam orasinya menjelaskan bahwa cakupan dan pengertian bidang rekayasa proses dapat dilihat dalam dua batasan yaitu aplikasi dari prinsip engineering dan konsep penanganan bahan baku, produksi, proses dan distribusi.

Dengan pemanfaatan dan pengembangan rekayasa proses pada semua mata rantai kegiatan agroindustri/industri, maka pengembangan industri yang didukung oleh kemampuan sumberdaya alam akan menghasilkan produk berdaya saing tinggi dengan nilai tambah yang besar yang dinikmati oleh seluruh bangsa.

Rektor UMJ Dr Ma’mun Murod, MSi, mengatakan UMJ memiliki 14 guru besar. Dalam lingkungan PTMA., jumlah Guru Besar UMJ berada di posisi terbesar keempat di lingkungan PTMA. Ma’mun berharap penambahan guru besar itu menjadi titik awal dalam perkembangan UMJ ke depan.***3***

Baca juga: Kemendikbudristek beri penghargaan pada industri melalui DUDI Awards

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021