Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia melemah pada awal perdagangan Rabu, karena kasus komunitas pertama yang dikonfirmasi dari varian virus corona Omicron memicu kekhawatiran penerapan kembali pembatasan dan menunda pemulihan ekonomi, menjelang laporan data PDB kuartal ketiga.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia tergelincir 0,35 persen menjadi diperdagangkan di 7.230,70 poin pada pukul 23.51 GMT. Indeks acuan menguat 0,22 persen pada perdagangan Selasa (30/11/2021).

Pihak berwenang Australia mengkonfirmasi seseorang dengan COVID-19 memiliki varian baru Omicron setelah mengungkapkan bahwa orang tersebut telah aktif di komunitas pada Selasa (30/11/2021).

Kekhawatiran juga diperburuk oleh kepala eksekutif pembuat vaksin Moderna yang mengatakan vaksin cenderung kurang efektif terhadap varian baru, yang selanjutnya memicu aksi jual global.

Saham sektor energi jatuh sebanyak 1,25 persen, mengikuti kemerosotan 6,2 persen harga minyak mentah berjangka AS semalam.

Woodside Petroleum dan Santos merosot masing-masing sebanyak 1,6 persen dan 1,7 persen.

Pemberi pinjaman terbesar keempat negara itu Australia and New Zealand Banking Group kehilangan 0,9 persen setelah mengungkapkan proses class action telah diajukan terhadapnya, terkait dengan beberapa kontrak kartu kredit "tidak adil".

Sektor keuangan melemah 0,5 persen, dengan pemberi pinjaman teratas lainnya beragam.

Melawan tren, saham logam dan pertambangan terangkat 1,1 persen setelah kontrak acuan bijih besi melonjak pada Selasa (30/11/2021) malam.

Penambang besar BHP Group, Rio Tinto dan Fortescue Metals Group semuanya menguat masing-masing antara 1,2 persen dan 1,7 persen.

Data PDB kuartal ketiga Australia, yang dijadwalkan dirilis pukul 00.30 GMT, kemungkinan akan berkontraksi karena penguncian baru membebani pengeluaran konsumen dan investasi, tetapi tingkat penurunannya lebih ringan daripada resesi bersejarah yang tercatat tahun lalu, jajak pendapat Reuters menunjukkan.

Sementara itu, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru terpangkas 0,18 persen menjadi diperdagangkan di 12.696,06 poin pada pukul 23.38 GMT.

Baca juga: Wall Street anjlok dipicu kekhawatiran akselerasi tapering dan Omicron
Baca juga: Emas jatuh 8,7 dolar setelah Powell berikan pernyataan "hawkish"
Baca juga: Khawatir kemanjuran vaksin, minyak jatuh dengan WTI anjlok 5 persen

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021