Jakarta (ANTARA) - Sempat terdampak pandemi COVID-19, platform social commerce Sistersel memiliki target akan membuka ratusan toko di tahun 2022 dan membuka peluang waralaba.

"Toko yang di ruko kita mau buka. Akan dibuka juga peluang untuk jadi waralaba. Jadi kalau ada yang mau buka toko sama kami, silahkan bisa. Karena saat ini belum ada waralaba untuk fashion and beauty," ujar Bruno Hasson selaku CEO PT Omnichannel Retail Indonesia saat dijumpai di Jakarta, Kamis.

"Jadi kita kasih kesempatan untuk orang yang punya lokasi strategis dengan investasi tidak terlalu mahal, bisa memiliki toko ini dan kami yang akan manage. Jadi investor ini tidak akan terlibat dalam sehari-hari. Stok dari kita, pegawai dari kita, semua dari kita," sambungnya.

Baca juga: Sistersel buka gerai "multi-brand" di Mall Kota Kasablanka

Baca juga: Sophie Paris bikin Sistersel, ajak perempuan berjualan daring


Meskipun masih di masa pandemi COVID-19, namun Bruno menegaskan bahwa pihaknya percaya diri akan tetap mampu bertahan di tengah situasi ini karena minat masyarakat terhadap skincare pun cukup tinggi.

"Kita percaya diri karena kita lihat di tengah pandemi, sebenarnya ada booming terhadap skincare. Banyak merk-merk lokal yang berjamur pada saat pandemi. Jadi karena kita juga jual kosmetik, daripada kita dapat banyak kompetitor kita pikir sekalian saja ramai-ramai," kata Bruno.

Lebih lanjut Bruno menjelaskan, Sistersel yang sebelumnya merupakan toko Brunbrun Paris telah terkena dampak pandemi dan harus menutup sekitar 50 persen gerainya. Oleh sebab itu, pihaknya pun berinovasi dengan mengubah Brunbrun Paris yang sebelumnya merupakan gerai single brand menjadi Sistersel yang berkonsep multi brand.

Selain itu, peluncuran Sistersel juga merupakan langkah awal pihak PT Omnichannel Retail Indonesia untuk membangun ekosistem online to offline (O2O). Namun, Bruno mengatakan bahwa hal tersebut akan mulai dapat dilakukan setelah toko waralaba dari Sistersel telah dibuka.

"Jadi online to offline misalkan waralaba memiliki toko, kalau ada order online di radiusnya 50 kilo dari rumahnya, semua orderan online akan dimasukkan dari tokonya sendiri. Bukan dari pusat. Sehingga masuk omzet dia juga," jelas Bruno.

Baca juga: Social Bella dapatkan suntikan dana 58 juta dolar AS

Baca juga: Woobiz usung konsep social commerce dorong perempuan berwirausaha

Baca juga: The Shonet luncurkan program social commerce


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021