Jakarta (ANTARA) -
Pada Minggu (6/12) erupsi Gunung Semeru di Provinsi Jawa Timur menyebabkan 14 orang meninggal dunia dan puluhan orang terluka serta berdampak pada 2.970 rumah warga dan 13 fasilitas umum.

Selain itu ada warta mengenai upaya penanganan dampak erupsi Semeru dan kasus kematian mahasiswi di Mojokerto yang bisa disimak kembali dalam rangkuman berita berikut.

Korban jiwa akibat erupsi Semeru bertambah menjadi 14 orang

Jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru di Provinsi Jawa Timur bertambah menjadi 14 orang menurut Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu petang. Letusan gunung itu juga menyebabkan setidaknya 56 orang terluka menurut data pemerintah.

2.970 rumah terdampak awan panas guguran Semeru

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang di Provinsi Jawa Timur mencatat setidaknya ada 2.970 rumah warga dan 13 fasilitas umum yang terdampak awan panas guguran Gunung Semeru pada Minggu. Fasilitas umum yang rusak antara lain sarana pendidikan dan tempat ibadah.

Menteri Sosial tinjau penanganan pengungsi Semeru

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi tempat pengungsian korban letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, untuk memastikan bantuan bagi korban bencana tersalur dengan baik.

MUI ajak masyarakat galang dana bantu warga terdampak erupsi Semeru
​​​​​​​

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak masyarakat untuk memperkuat solidaritas dengan menggalang dana guna membantu warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.​​​​​​​

Polisi diminta usut tuntas kasus kematian mahasiswi di Mojokerto
​​​​​​​

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus kematian seorang mahasiswi berusia 23 tahun di Mojokerto, Jawa Timur. Mahasiswi itu ditemukan meninggal dunia di dekat makam ayahnya di Mojokerto​​​​​​​.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021