Bandung (ANTARA) -
Staf Ahli Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Siti Nugraha Mauludiah mengatakan keberadaan Collective Leadership Specialist Indonesia (CLSI) yang baru diresmikan di Bandung, Jawa Barat, Selasa, dapat membantu menjembatani diaspora dengan pemerintah.
 
Menurutnya para diaspora yang tersebar di mancanegara memiliki potensi yang cukup penting untuk memberikan kontribusi terhadap pembangunan nasional.
 
"Jadi diharapkan menjadi wadah komunikasi dan diskusi tentang isu-isu seputar migrasi," kata Siti dalam peresmian CLSI di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
 
Selain sebagai sarana komunikasi, munculnya wadah bagi bagi para diaspora itu juga penting guna membantu memperkuat jembatan antara program-program pemerintah dengan diaspora Indonesia.

Baca juga: Wakil Ketua MPR ingatkan mahasiswa Indonesia di UK jaga nilai 4 Pilar

Baca juga: Yasonna sosialisasikan layanan kewarganegaraan dan imigrasi di AS
 
"Pemerintah pun terus bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain untuk kepentingan mereka (diaspora)," kata Siti.
 
Adapun CLSI terbentuk dari binaan lembaga pembangunan yang berbasis di Jerman yakni Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) guna memecahkan tantangan pemberdayaan diaspora Indonesia.
 
Sementara itu, Diaspora Team Leader GIZ Indonesia Makhdonal Anwar mengatakan CLSI bertujuan untuk mengoptimalkan kontribusi diaspora terhadap visi pembangunan Indonesia tahun 2030.
 
Dalam prosesnya, kata dia, pihaknya pun ikut memberi kontribusi guna mengakomodir para diaspora sesuai dengan program pemerintah yang ada.
 
"Sekarang itu sedang dilakukan, dan kami juga antusias karena diaspora dimungkinkan memiliki kartu diaspora dari pemerintah," kata Makhdonal.*

Baca juga: Diaspora Indonesia di Qatar peringati Sumpah Pemuda

Baca juga: Dubes dorong peran diaspora tingkatkan bisnis Indonesia-Bosnia

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021