Pandeglang (ANTARA) - Tim Gabungan Pencarian dan Pertolongan (SAR) kembali melanjutkan pencarian nelayan yang hilang di Perairan Pulau Liwungan Pandeglang akibat diterjang gelombang tinggi disertai angin kencang.

"Kami berharap nelayan yang hilang bernama Kanta (35) warga Teluk Labuhan, Pandeglang dapat ditemukan, " kata Humas Kantor SAR Banten Wahyu saat dihubungi, Rabu.

Tim gabungan terdiri dari Kantor SAR Banten, BPBD Pandeglang, Polairud, TNI AL, nelayan, relawan hingga warga setempat.

Pencarian nelayan itu dilakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian di Perairan Pulau Liwungan Pandeglang juga dilakukan penyisiran ke sejumlah pesisir pantai.

Sebelumnya, Tim Gabungan SAR berhasil menemukan Tarban (60) di Perairan Liwungan Pandeglang, Selasa (7/12).

Baca juga: Kantor SAR Banten minta pelaku pelayaran waspada cuaca buruk
Baca juga: Kantor SAR Banten evakuasi seorang nelayan hilang di Pantai Karisma
Baca juga: Kantor SAR Banten evakuasi kapal tenggelam di Kepulauan Seribu


Tabran sebagai anak buah kapal ( ABK) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan Kanta sebagai nakhoda hingga kini belum ditemukan.

Sementara dua rekanya lagi Sarkod (60) dan Surif (50) selamat setelah ditolong oleh nelayan yang melintasi Perairan Liwungan Pandeglang.

"Kami melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian dan jika tidak ditemukan dilakukan pencarian ke pesisir pantai," katanya menjelaskan.

Peristiwa kecelakaan laut itu Senin (6/12) malam berangkat dari Teluk Labuan, namun dalam perjalanan, tepatnya di Perairan Pulau Liwungan Pandeglang mengalami patah selang oli dan mati mesin sehingga terbalik akibat diterjang gelombang tinggi disertai angin kencang.

Sebanyak empat nelayan yang menumpangi kapal itu menyelamatkan diri dan dua selamat dibantu nelayan lain, sedangkan satu ditemukan Tim Gabungan SAR dalam kondisi meninggal dan satu lagi bernama Kanta dalam pencarian.

"Kami berharap hari ini cuaca perairan Pulau Liwungan Pandeglang normal, " katanya.

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021