Jakarta (ANTARA) - GoTo melalui Tokopedia dan GoPay merilis sistem pembayaran nontunai QRIS (dibaca KRIS) dengan menargetkan puluhan ribu warung yang merupakan Mitra Tokopedia di seluruh Indonesia untuk mendukung transaksi nontunai meningkat serta gaya hidup cashless society.

“Kami sangat menyakini bahwa upaya untuk mengakseleerasi pembayaran digital atau nontunai seperti ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan inklusi keuangan, serta dapat meningkatkan multiplier effect pada perekonomian Indonesia,” kata Head of Regulatory Affairs GoPay Yogi Harsudiono dalam konferensi pers yang diadakan oleh Tokopedia dan GoPay secara virtual, Kamis.

Dengan mendorong implementasi pembayaran nontunai di Mitra- Mitra Tokopedia yang didominasi oleh warung- warung, diharapkan masyarakat bisa lebih terbiasa untuk menggunakan layanan digital sejalan dengan agenda transformasi digital.
​​
Baca juga: GoTo raih pendanaan pra-IPO senilai 1,3 miliar dolar AS

Selain dinilai lebih higienis dan sesuai protokol kesehatan karena kemampuan pembayaran nirsentuh, QRIS memungkinkan pemilik warung yang masuk dalam kategori pelaku UMKM memiliki pencatatan pemasukan dan pengeluaran yang lebih transparan.

Tentunya dengan pencatatan yang tertata secara otomatis dan digital, UMKM berpotensi mendapatkan pembiayaan yang lebih baik untuk mengembangkan usahanya yang juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami akan terus berinovasi dalam memberdayakan para pedagang tradisional, khususnya mengingat mereka bagian UMKM yang kontribusinya sangat besar terhadap PDB Indonesia. Lebih dari 60 persen. Inisiatif yang kami lakukan ini bukan hanya mendorong usaha tradisional memanfaatkan sistem digital tapi juga untuk membantu seluruh masyarakat Indonesia, bangkit bersama mendorong pemulihan ekonomi Indonesia,” kata Deputi Direktur Ritel Baru Tokopedia John Hadiwidjaja.

Kehadiran implementasi QRIS yang dilakukan Tokopedia dan GoPay pun diapresiasi oleh Bank Indonesia (BI) karena membantu Pemerintah dalam hal mengenalkan dan meningkatkan transaksi digital bahkan hingga ke lapisan masyarakat yang paling kecil.

BI mencatat selama 2021, pengguna QRIS telah bertumbuh pesat dan bahkan melampaui target yang ditetapkan BI untuk jumlah pengguna dari 12 juta saat ini sudah menyentuh 13,6 juta pengguna hingga 6 Desember 2021.

96 persen pengguna QRIS pun ternyata berasal dari kalangan UMKM dan tentunya dengan inisiatif yang didorong oleh GoTo maka pengguna QRIS tidak hanya dari gerai tapi juga konsumer bisa lebih masif lagi.

“Kami optimis program perluasan QRIS ini dapat terus berlanjut ke depannya sehingga dapat membantu peningkatan kegiatan transaksi nontunai dari kegiatan lokal di Indonesia. Ini juga tentu mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Kami berharap ini tidak berhenti sampai disini dan bisa terus dikembangkan,” kata Asisten Direktur Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Ginanjar.

Baca juga: GoTo dan YABB salurkan bantuan kemanusiaan korban Semeru

Baca juga: GoTo hadirkan konferensi virtual untuk UMKM bertajuk "Maju Digital"

Baca juga: Tokopedia hadirkan inovasi teknologi di Android dan iOS

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021