Salah satu isu krusial industri alat kesehatan khususnya masker adalah masih rendahnya TKDN
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan masker PT Medika Maesindo Global (MMG) optimistis bakal mencapai nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri/TKDN hingga 95 persen untuk produknya dalam upaya ikut mendorong pengembangan industri lokal.

"Salah satu isu krusial industri alat kesehatan  khususnya masker adalah masih rendahnya TKDN," kata Direktur Business Development PT MMG yang memproduksi masker merek Jito, Mara Osca Herdiana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Dikatakan, dari sekian komponen pembuatan masker, hanya sebagian kecil saja yang masih mengambil dari luar negeri dan material tersebut adalah bijih plastik yang hingga saat ini masih impor. Sedangkan material lainnya merupakan produksi dalam negeri yang diproduksi sendiri oleh MMG, seperti bahan spunbond dan meltblown.

Menurut Osca, masker yang tepat dan mampu menahan virus haruslah memenuhi sejumlah standar, yakni pas di wajah dan tidak ada celah, lekukan masker dapat menutup hingga dagu dan terdapat kawat yang mengikuti lekuk hidung, dan minimal 3 lapis dengan BFE (bacterial filtration efficiency) lebih dari 99 persen.

Dia mengatakan salah satu masker yang tepat adalah masker Jito Medis dengan standard EN 14683 : 2019 dan Jito KN95 dengan standard GB 2626 : 2019. Jito KN95 adalah masker yang melekat di kulit, minim kebocoran udara, nyaman dan pas di wajah.

"Seluruh produk masker Jito juga telah teruji, memiliki izin edar dari Kemenkes, dan telah berstandar SNI dan standar internasional. Sehingga telah terjamin kualitasnya,” kata Osca.

PT Medika Maesindo Global (MMG) adalah perusahaan yang memproduksi bahan baku masker dan Alat Pelindung Diri/APD untuk keperluan industri maupun medis. Pabrik yang mulai efektif beroperasi pada April 2021 ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 380 orang dengan 95 persennya merupakan tenaga kerja lokal.

“Kami pun berharap nantinya dapat menyerap jumlah tenaga kerja lokal lebih banyak lagi seiring dengan semakin bertambahnya kapasitas produksi," katanya.

Baca juga: Kemenperin: Penyerahan sertifikasi TKDN lampaui target

Baca juga: Holding Jasa Survei terbentuk, Surveyor Indonesia siap dukung TKDN

Baca juga: Kemkes harapkan BRIN gunakan TKDN tinggi dalam produk riset kesehatan


 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021