Jayapura (ANTARA) - Mengawinkan medali emas cabang olahraga bergengsi sepak bola putra dan putri di ajang Pekan Olahraga Nasional XX Papua 2-15 Oktober 2021 menjadi prestasi olahraga paling spektakuler dan fenomenal dalam sejarah, yang akan dikenang sepanjang tahun oleh masyarakat Papua.

Pasalnya, medali emas sepak bola putri baru pertama kali dipertandingkan di ajang PON XX Papua dan langsung memberikan medali emas setelah pada partai final berhasil mengalahkan tim Jawa Barat dengan skor 1-0.

Keberhasilan Papua menjebol gawang Jawa Barat melalui pemain bernomor punggul 10, Liza Armanita Madjar pada menit ke-75 membawa tim tuan rumah menyabet emas cabang sepak bola putri.

Baca juga: Eduard Ivakdalam arsitek tim emas sepak bola PON Papua

Prestasi meraih medali emas pertama dalam cabang sepak bola putri yang baru kali pertama digelar di PON XX 2021 disambut suka cita Pelatih sepak bola putri Papua Priagung Dani Atmojo.

Begitu juga ucapan syukur yang mendalam disampaikan kapten tim sepak bola putri Papua Shelly Wunungga karena kontingen Papua berhasil merebut emas sepak bola putri setelah menang 1-0 pada partai puncak PON XX.

"Saya dan pemain mengucap syukur kepada Tuhan atas hasil yang mengharumkan nama daerah sekaligus menorehkan sejarah bola kaki putri perdana," ungkap kapten tim sepak bola putri PON XX Papua Shelly.

Kejayaan cabang olahraga bergengsi sepak bola PON XX juga berlanjut dialami kontingen tuan rumah PON XX Papua setelah meraih medali emas cabang sepak bola putra.

Tim PON XX Papua yang dilatih legenda Persipura dan timnas Indonesia Eduar Ivakdalam mampu merebut emas setelah di partai puncak mengalahkan Aceh dengan skor 2-0.

Kapten tim sepak bola PON XX Papua yang juga top skor dengan 11 gol, Ricky Ricardo, mampu menjadi pemain terbaik di ajang Pekan Olahraga Nasional empat tahunan di Tanah Air itu.

Pelatih tim PON XX Papua Edward Ivakdalam mengakui, keberhasilan anak asuhnya meraih medali emas karena hasil jerih payah berlatih selama dua tahun lebih.

"Saya mengajarkan anak-anak untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dan kerja keras serta kekompakan pemain selama mengikuti pemusatan latihan menjadi kunci kesuksesan PON XX Papua meraih medali emas,"ungkap Edward Ivakdalam kepada Antara selepas menerima penghargaan tum sepak bola PON Papua dari PT Freeport Indonesia sebesar Rp1 miliar.

Baca juga: Freeport guyur bonus Rp1 miliar untuk tim sepak bola Papua

Papua empat besar

Keberhasilan tim sepak bola putra/putri mengawinkan medali emas PON XX Papua juga mendongrak posisi tuan rumah Papua di empat besar klasemen akhir perolehan medali.

Tim PON XX Jabar kokoh dan menjadi juara umum PON Papua dengan torehan 133 emas, 105 perak, dan 115 perunggu.

Posisi runner up PON XX Papua direbut kontingen DKI Jakarta mengakhiri PON XX Papua dengan raihan sebanyak 110 emas, 91 perak, dan 100 perunggu.

Kontingen DKI Jakarta unggul tipis atas Provinsi Jawa Timur yang berada di posisi ketiga dengan hasil meraih sebanyak 110 emas, 89 perak, dan 88 perunggu.

Sedangkan tuan rumah Papua mengakhiri PON 2021 dengan berada di posisi keempat dengan sukses mengoleksi sebanyak 93 emas, 66 perak, dan 102 perunggu.

Pencapaian Papua masuk rangking empat besar PON XX Papua adalah rekor raihan medali dan posisi terbaik Provinsi Papua selama mengikuti ajang PON.

Pencapaian terbaik Papua di PON sebelumnya terjadi pada edisi 1985 di Jakarta. Ketika itu Papua finis di posisi kelima dengan 23 emas, 24 perak dan 26 perunggu.

Sedangkan peringkat lima besar PON XX Papua diduduki Bali dan sukses mengeser Jawa Tengah dengan raihan sebanyak 28 emas, 25 perak, dan 53 perunggu, sedangkan Jawa Tengah berada di posisi keenam dengan 27 emas, 47 perak, dan 64 perunggu.

Baca juga: Tahun bersejarah untuk Papua dan cara olahraga ubah stigma

Provinsi Papua selama 2021 juga berprestasi menjadi juara umum Pekan Paralimpik Nasional XVI (Peparnas) dengan menyabet 306 keping medali dengan rincian 123 medali emas, perak 86 dan perunggu 93.

Peringkat dua medali Peparnas XVI Papua diraih Jawa Barat dengan perolehan 277 medali dengan rincian medali emas 110, perak 95 dan perunggu 75, Provinsi Jawa Tengah di peringkat tiga Peparnas dengan 225 medali terdiri atas 89 emas, 60 perak dan 76 medali perunggu.

Keberhasilan Provinsi Papua meraih juara umum Peparnas XVI sangat prestise karena selama sejarah mengikuti ajang Peparnas perolehan medali Peparnas XVI merupakan terbanyak direbut atlet Papua.

Ketua Pengurus Besar Peparnas Papua Doren Wakerkwa mengucapkan terima kasih kepada semua atlet Peparnas XVI Papua karena telah berjuang sekuat tenaga hingga meyumbang medali merebut juara umum.

"Perjuangan atlet Peparnas XVI Papua di 12 cabang olahraga yang dipertandingkan sangat keras dan memberikan terbaik untuk tanah Papua," ungkap Doren.

Ia berharap, prestasi atlet Peparnas XVI Papua terus ditingkatkan guna menghadapi berbagai event lomba dalam dan luar negeri bagi atlet disabilitas.

"Pemerintah daerah melalui PB Peparnas XVI Papua akan memberikan penghargaan khusus bagi atlet peraih medali di ajang Peparnas Papua," ungkap Doren.

Baca juga: Menpora pastikan panitia segera lunasi honor relawan PON-Peparnas

Venue bertandar internasional

Pemerintah melalui Kementerian Pemuda Olahraga dan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun fasilitas olahraga pendukung PON XX dan Peparnas XVI berstandar Internasional.

Gelontoran dana pemerintah pusat melalui alokasi APBN dan APBD untuk membangun sejumlah venue PON XX Papua mencapai sebesar Rp2 triliun.

Sejumlah venue pertandingan yang berkualifikasi Internasional, di antaranya stadion Lukas Enembe, venue aquatik,hoki, criket indoor dan oudoor lapangan, venue bola voli, dayung dan venue atletik di Kabupaten Mimika yang dibangun PT Freeport Indonesia.

Adanya perhatian pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin terhadap pembangunan sarana prasarana venue PON XX Provinsi Papua menjadi bukti akan komitmen membangun dari pinggiran sebagai implementasi visi misi pemerintah membangun tanah Papua dari keterisolasian, keterbelakangan dan tertinggal.

Kucuran anggaran yang cukup besar direaliasikan pemerintah untuk pembangunan beragam venue ini tak lepas dari keinginan pemerintah, demi menciptakan fasilitas olahraga berteknologi tinggi dengan standar internasional di Provinsi Papua.

Dengan selesainya perhelatan olahraga nasional PON XX dan Peparnas XVI Papua 2021 ada tugas berat yang harus dilakukan pemerintah daerah atau dinas terkait untuk memelihara fasilitas venue eks PON XX.

Diharapkan dengan keberadaan sejumlah fasilitas venue cabang olahraga yang telah dibangun pemerintah dengan menghabiskan dana trilunan rupiah diharapkan dapat berdampak terhadap Provinsi Papua yang mampu mencetak atlet daerah yang berprestasi di tingkat nasional dan Internasional. Semoga Torang Bisa !

Baca juga: KONI Pusat berpesan agar Mimika manfaatkan fasilitas bekas PON Papua

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021