Jakarta (ANTARA) - Aco bersama dua orang temannya sibuk dengan gawainya masing-masing.

Mereka bertiga duduk di sebuah pondok di Bukit Teletubbies, Jayapura, yang berlokasi sekira 8,6km dari Bandar Udara Sentani.

Saat itu, Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua -- meski belum dibuka secara resmi -- untuk beberapa cabang olahraga sudah mulai bergulir, termasuk esport yang untuk pertama kalinya dipertandingkan dalam pesta olahraga empat tahunan itu.

Baca juga: 16 tim esport PUBG Mobile mainkan grand final eksibisi PON Papua

"Kalau di rumah jaringan tidak ada," ujar Aco sembari sibuk membidik musuh dalam game Free Fire yang sedang dimainkannya.

Aco rela mengendarai kendaraan roda duanya menuju bukit yang lumayan jauh dari perkampungan tempat tinggalnya untuk bermain tiga jam setiap harinya mulai siang hingga sore hari, begitu cara dia mengejar impian untuk menjadi pemain profesional.

Jelas, esport kini bukan hanya punya anak kota, tetapi mereka yang berada di penjuru Indonesia, hingga Tanah Papua misalnya, juga punya mimpi yang sama untuk terjun secara profesional ke dunia esport.

Mimpi yang sama juga dimiliki Laode Nurdiansyah, wakil Papua dari Merauke untuk nomor eFootball PES 2021 yang menjadi atlet tertua -- berusia 35 tahun -- dalam ekshibisi esport PON XX Papua.

Sama-sama bermimpi untuk masuk dalam klub profesional, ayah tiga orang anak itu tentu satu langkah di depan Aco yang mengidamkan bergabung bersama klub profesional EVOS.

Sementara itu, salah satu divisi EVOS Esports, Evos Legends, berhasil keluar sebagai juara Mobile Legends Professional League (MPL) Indonesia Season 7.

MPL menjadi salah satu bukti bahwa esport merupakan olahraga yang sedikit terdampak pandemi COVID-19 yang belum kunjung usai pada 2021, dengan tetap bergulirnya sejumlah turnamen yang digelar tahunan maupun musiman, bahkan mendorong munculnya turnamen baru yang juga memicu tumbuhnya klub-klub baru.

Baca juga: Jeet Esports juarai Lokapala ekshibisi esport PON Papua

Tumbuh dan bergulir
Awal 2021 menjadi permulaan bagi Dewa United untuk terjun ke dalam persaingan olahraga esport dengan meluncurkan divisi khusus bernama Dewa United Esports.

Hampir sebulan berselang, tepatnya Maret, YouTuber Edho Zell membuat tim esport, SAGA Esports. Tak hanya klub baru, dia juga mendirikan sekolah esport yang diberi nama Esports Academy ID.

Pada awal tahun pula digelar turnamen Free Fire Master League (FFML) Season III yang berlangsung dalam format dua divisi, yakni divisi I dan II. Turnamen tersebut berlanjut ke Free Fire Indonesia Masters (FFIM) 2021 Spring di mana EVOS keluar sebagai juara.

Pada waktu yang hampir bersamaan dengan usainya turnamen tersebut, Mobile Legends Professional League (MPL) Indonesia Season 7 mulai bergulir -- MPL Season 8 kemudian digelar pada paruh kedua 2021 dengan Onic Esports sebagai juara. FFML Season IV juga digelar pada paruh kedua dengan FFIM 2021 Fall yang kembali dimenangi EVOS.

Sementara itu, turnamen Call of Duty Mobile Major Series Season 4 menemukan juaranya, yakni DG Esports (Dunia Games Esports), yang mempertahankan gelar juara dua musim berturut-turut.

Di samping tiga turnamen besar tersebut, sejumlah turnamen juga mulai bermunculan yang semakin menyemarakan ekosistem esport Tanah Air, salah satunya turnamen Mobile Legends amatir yang diinisiasi oleh tim esport RRQ.

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) juga menggelar turnamen game sepak bola elektronik, ePiala Indonesia 2021, menjadi ajang untuk memilih pemain-pemain berbakat yang rencananya akan memperkuat tim nasional eFootball Indonesia di ajang FIFA eNation Cup 2021.

Baca juga: PSSI: turnamen ePiala Indonesia 2021 ajang bentuk timnas eFootball

Pihak swasta juga turut mengembangkan ekosistem Esport dengan menggelar berbagai kompetisi, salah satunya Gopay Arena Championship, yang mempertandingkan Mobile Legends dan PUBG Mobile. Ada pula kompetisi antar-kampus UNITY Student Warchief (USW) yang digelar oleh UniPin.

Menariknya, tahun ini kompetisi yang dikhususkan untuk perempuan semakin banyak, di antaranya Turnamen game online PUBGM Mobile khusus perempuan, PUBG Mobile Cyber Arena (PMCA) 2021.

Kemudian, turnamen esport Mobile Legends khusus untuk perempuan bertajuk "Dignity of Srikandi Kartini Edition 2021." Ada pula "Kartini Day Ladies Showdown" pada Hari Kartini mempertandingkan League of Legends: Wild Rift dan Valorant, serta Ladies Series Mobile Legends Bang-Bang (MLBB) 2021.

Terbaru adalah Ladies Series SEA Invitational, turnamen Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) khusus perempuan, yang menjadi satu bagian dari UniPin Southeast Asia Cyber Arena (SEACA) 2021 untuk turnamen PUBG Mobile.

Sementara banyak turnamen bergulir di Tanah Air, wakil Indonesia di tingkat internasional belum dapat meraih prestasi "menggigit." Tim Indonesia DG Esports menduduki peringkat kedua, membawa pulang gelar runner up dalam turnamen Call of Duty Mobile (CODM) Garena Invitational 2021.

Tim eNational Squad Indonesia juga tampil sebagai runner up final winner bracket FIFA eNations Online Qualifiers 2021 Zona Asia dan Oceania setelah kalah melawan Jepang. Begitu pula dengan GPX yang meraih posisi runner up di turnamen internasional Free Fire Asia Championship (FFAC).

Lagi-lagi, pemerataan sumber daya manusia dalam hal ini pencarian talenta menjadi satu isu dalam memperkuat esport Tanah Air. Masuknya esport dalam PON dan digelarnya Piala Presiden Esports yang merata hingga pelosok nusantara diharap dapat menjawab isu tersebut.

Baca juga: Piala Presiden Esports 2021 telah lahirkan empat juara baru

Esport yang merata
Dalam pembukaan ekhibisi esport PON Papua, Ketua Harian Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Komisaris Jenderal Polisi Bambang Sunarwibowo, mengatakan masuknya esport sebagai cabang olahraga memberi kesempatan untuk melakukan pembinaan atlet secara berjenjang.

Lebih dari itu, dipertandingkannya esport dalam PON XX menjadi bukti bahwa esport tidak lagi eksklusif dimiliki mereka yang bertempat tinggal di kota besar, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia.

Agar dapat diakses oleh masyarakat luas peyelenggaraan termasuk pendaftaran ekshibisi esport PON Papua dilakukan lewat platform Garudaku untuk dilakukan kualifikasi di 33 provinsi, terkecuali tuan rumah yang telah mengantongi tiket untuk bertanding.

Melanjutkan momentum pertumbuhan esport usai dipertandingkan ekshibisi dalam PON XX Papua, turnamen Piala Presiden Esports, yang merupakan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, kembali digelar.

Piala Presiden Esports 2021 digelar melalui sejumlah tahapan dan babak kualifikasi regional untuk menjangkau lebih banyak pemain.

Lebih dari itu, baik PON Papua maupun Piala Presiden Esports 2021 juga menghadirkan game lokal, yaitu Lokalapa yang menjadi pertandingan persahabatan di PON XX. Game tersebut juga menjadi cabang yang dipertandingkan dalam Piala Presiden Esports 2021, bersama dengan Battle of Satria Dewa.

Sekretaris Jenderal PBESI, Frengky Ong, dalam penutupan ekshibisi ekshibisi PON XX Papua mengungkapkan optimisme penjaringan lebih banyak talenta esport potensial yang siap berprestasi mengharumkan nama Indonesia di pentas antarbangsa.

Hal itu, menurut Frengky, dapat terwujud dengan makin seriusnya pembinaan yang dilakukan oleh PBESI dan ESI, yang terdapat di 34 provinsi, serta kabupaten/kota, dan didukung oleh makin meratanya jaringan broadband yang terus diperluas jangkauannya oleh pemerintah.

Baca juga: PBESI mulai jalankan ekstrakulikuler esport di sejumlah sekolah

Harapan baru
Aco menjadi contoh kasus pemerataan fasilitas atau jaringan menjadi pekerjaan rumah alias "PR" besar untuk memajukan talenta esport di Tanah Air.

Ketua ESI kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon, di sela penyelenggaraan PON XX, tidak menampik bahwa tantangan yang dihadapi untuk mengembangkan esport di Papua salah satunya adalah koneksi, di mana "masih banyak daerah-daerah blank spot."

Gustaf mengungkapkan dari 19 distrik atau kecamatan di kabupten Jayapura, hanya tiga distrik yaitu Sentani Timur -- lokasi stadion utama Lukas Enembe tempat pembukaan dan penutupan PON XX Papua digelar -- Sentani dan Waibu, tempat berlangsungnya ekhsibisi esport. Sementara, 16 distrik lainnya dijangkau dengan satelit.

Meski begitu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura tersebut optimistis dengan pertumbuhan ekosistem esport, melalui bantuan BAKTI USO untuk satelit atau vsat internet.

Lebih dari itu, lewat Dana Desa dari Undang-Undang Desa Nomor 16 Tahun 2004, yang menyebutkan bahwa pemerintah desa wajib menganggarkan untuk membelanjakan fasilitas internet, Gustaf meyakini bahwa kampung dan desa dapat terkoneksi internet yang akan mendorong ekosistem esport di Tanah Air.

Di luar dari jaringan, di penghujung 2021, PBESI mengumumkan tiga desain besar esport Indonesia, yaitu Poin Esports Nasional untuk sistem kompetisi nasional yang sistematis dan terukur, juga penyelenggaraan Esports Summit Indonesia 2022 yang akan menjadi selebrasi terbesar semua event esport sepanjang tahun.

Tidak hanya itu, pembinaan atlet juga masuk dalam desain besar esport Indonesia yang telah dirancang PBESI, yang di dalamnya termasuk ekstrakulikuler esport bagi peserta didik SMP, SMA dan SMK, serta Akademi Esports bagi umum, sebagai bentuk pengembangan individu dan persiapan skill untuk merambah ke dunia esport profesional.

PBESI juga akan menjalankan pelatnas, yang akan didahului dengan program penyaringan atlet, pada Januari 2022.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, mulai dari fasilitas, pembinaan atlet hingga turnamen berjenjang untuk mengasah talenta, bukan tidak mungkin seorang Aco atau bahkan Aco lain di begian lain Indonesia dapat mewujudkan mimpinya, sekaligus mewujudkan target lima emas yang ditetapkan PBESI dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara SEA Games yang akan dihelat pada 12-23 Mei 2022 di Hanoi, Vietnam.

Baca juga: PBESI targetkan lima emas di SEA Games Vietnam

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021