Jayapura (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi Perumahan Organda, Kota Jayapura, Papua untuk memberikan bantuan alat kebersihan rumah tangga hingga sepatu untuk anak-anak di lingkungan tersebut.

Risma menemui anak-anak korban banjir di perumahan tersebut, sekaligus menawarkan sepatu untuk bersekolah.

"Kamu ukuran sepatu berapa? Ini buat kamu sekolah ya," ujar Risma, Kamis.

Sembari memberikan makanan siap saji, sembako dan kidsware, seorang ibu meminta bantuan peralatan kebersihan untuk membersihkan rumah.

"Tidak ada sapu, seminggu ini tidak bersih-bersih," ujar Ibu tersebut.

Baca juga: 416 orang korban banjir mengungsi di empat lokasi di Kota Jayapura

Baca juga: Risma serahkan bantuan korban banjir di Jayapura


Risma memberikan peralatan berupa sapu lidi, sapu ijuk dan pengki langsung ke rumah-rumah warga.

Pantauan di sekitar lokasi, masih terdapat genangan air dan lumpur yang menimbun jalanan Perumahan Organda. Kondisi tersebut membuat jalanan susah diakses dengan kendaraan bermotor.

Selain di wilayah tersebut, Risma juga memberikan bantuan kepada para pengungsi di GOR Trikora dan Komplek Karantina Grand yang juga terdampak banjir.

Di GOR Trikora, seorang pengungsi bernama Yolce Semon, warg Perumahan Organda di Distrik Konya mengatakan rumahnya sudah tidak layak untuk dihuni akibat terus diterpa banjir.

Dia mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Risma.

"Rumah kami sudah tidak layak karena sering banjir. Bersyukur ada bantuan dari Mensos Risma, senang sekali," ujar dia.

Mensos Tri Rismaharini dan rombongan dijadwalkan pada Kamis (13/1) berkunjung ke Perumahan Organda Jayapura, lokasi pengungsian GOR Waringin, lokasi longsor di Asrama Polisi Bhayangkara Jayapura hingga lokasi dapur umum dan pengungsian di BBPPKS Jayapura.

Sebelumnya, banjir yang terjadi pada empat dari lima distrik di Kota Jayapura menyebabkan 8.268 warga terdampak.

Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Alam Kota Jayapura Rustan Saru mengatakan sebagian besar warga memilih tidak mengungsi dan tetap bertahan di rumahnya karena takut dijarah.

Namun bagi warga yang rumahnya tidak bisa ditempati akibat rusak berat dan peralatan rumah tangga rusak, memilih mengungsi sejak Minggu (9/1) malam.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mencatat delapan orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Jayapura, Papua, yang terjadi sejak Kamis (6/1) lalu.

Baca juga: Kementerian PUPR lakukan penanganan darurat pasca banjir Jayapura

Baca juga: Lanud Silas Papare dirikan tenda bagi korban banjir Jayapura

 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022