Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama telah mengirimkan surat kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, dapat digunakan sebagai lokasi karantina jamaah umrah sepulang dari Arab Saudi.

"Dalam rangka mengantisipasi kepulangan jamaah umrah, Kemenag telah mengirimkan surat kepada Kepala BNPB agar Asrama Haji Jakarta dapat digunakan sebagai alternatif lokasi karantina," ujar Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI yang diikuti dari Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan survei kelayakan Asrama Haji Jakarta sebagai lokasi karantina telah dilakukan oleh tim pakar BNPB pada 26 November 2021. Prosedur administrasi tengah diupayakan agar karantina dapat diupayakan di Asrama Haji Jakarta.

Pada tahap awal kepulangan, akan ada 419 orang jamaah umrah yang sebelumnya berangkat dari Jakarta pada 8 Januari, dijadwalkan tiba di Indonesia pada 17 Januari. Mereka wajib menjalani karantina selama tujuh hari sebelum pulang ke daerah masing-masing.

"Kami berharap BNPB telah menyetujui penggunaan Asrama Haji Jakarta sebagai lokasi karantina kepulangan jamaah sebelum Tanggal 17 Januari 2022," ujar wamenag.

​​​Sebelumnya, Asrama Haji Pondok Gede pernah dijadikan tempat isolasi dan penanganan pasien COVID-19 gejala sedang dan ringan pada Juli 2021. Saat itu kebutuhan akan tempat isolasi dan penanganan sangat mendesak karena ketidakmampuan rumah sakit dalam menampung pasien.

Saat itu lima gedung yang disiapkan sebagai tempat perawatan pasien COVID-19 adalah gedung A, B, C, H, dan D5. Satu gedung yang sudah digunakan untuk perawatan intensif pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan berat adalah Gedung Arafah.

Sementara dua gedung lainnya yang digunakan sebagai akomodasi tenaga kesehatan adalah gedung D3 dan D4, dengan total kapasitas mencapai 376 tempat tidur.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022