Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong segera dikerjakannya pembangunan calon pelabuhan baru di Batam, yang diharapkan akan jadi proyek percontohan untuk pembenahan tata kelola kepelabuhanan di seluruh Indonesia.

Dalam kunjungan ke calon lokasi Batam New International Port di Tanjung Pinggir, Batam, Senin (24/1), Luhut bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dukungan itu sejalan dengan pesan Presiden Jokowi agar pembangunan Pelabuhan Tanjung Pinggir dapat segera dikerjakan.

"Pelabuhan ini sebagai smart and green port. Kita harus bisa mengimplementasikan National Logistic Ecosystem (NLE) yang sudah diluncurkan sejak tahun lalu," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Luhut ingin Pelabuhan Batu Ampar jadi green port pertama di Indonesia

Luhut menjelaskan, NLE diharapkan juga akan bisa diterapkan di 10 pelabuhan lain agar bisa difungsikan secara efisien. Ekosistem tersebut diharapkan bisa menekan biaya logistik nasional menjadi 17 persen pada 2024 mendatang.

"Cost (biaya) di sea port Singapura, negara tetangga mencapai 13 persen. Kita ini masih di angka 24 persen dan diharapkan pada tahun 2024 turun menjadi 17 persen. Jangan ada kenaikan tarif, harus ada efisiensi," katanya.

Pemerintah sudah memutuskan untuk melakukan revitalisasi pelabuhan di Batam. Untuk itu, pemerintah dapat melakukan persiapan dan pembenahan yang tidak hanya berupa infrastruktur fisik, tetapi juga pembenahan sistem tata kelola, termasuk digiitalisasi layanan pelabuhan.

Baca juga: Menko Luhut: 8 pelabuhan masuk Ekosistem Logistik Nasional tahun ini

Terkait rencana pembangunan pelabuhan internasional, Luhut juga berpesan agar dilaksanakan studi teknis yang juga melibatkan akademisi dan perguruan tinggi, serta konsultan yang berpengalaman dalam kajian pelabuhan internasional.

Di samping itu, ia juga meminta agar dipertimbangkan analisis dampak ekonomi langsung maupun tidak langsung.

Kemudian, terkait studi komersial/finansial, perlu dipertimbangkan peran dan penggerak nilai utama, yakni sebagai pelabuhan transhipment internasional kondisi dan dinamika persaingan, termasuk relative competitiveness (indeks daya saing) terhadap pelabuhan di negara tetangga dan rencana pengembangan mereka.

Ada pun strategi kompetisi, yaitu mencakup aspek-aspek yang menjadi prasyarat dalam mencapai peran yang diharapkan serta langkah-langkah yang perlu dilakukan.

Langkah tersebut diantaranya, jenis dan tingkat pelayanan yang unggul, tarif yang kompetitif, serta dapat menarik minat pengguna jasa untuk beralih dari pelabuhan eksisting di negara tetangga.

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022