Jakarta (ANTARA) - Stres tak hanya berdampak pada kesehatan mental saja, tapi juga terhadap fisik seperti munculnya jerawat hingga kerontokan rambut.

Tanda-tanda stres dapat terlihat dari penampilan fisik seperti wajah yang kusam, terlihat lelah, bibir kering dan sebagainya. Namun, hal ini sering diabaikan oleh banyak orang lantaran dianggap sebagai masalah kecil.

Berikut ini adalah beberapa masalah kulit dan rambut yang ditimbulkan oleh stres, sebagaimana dikutip Boldsky.
 
1. Jerawat

Anda akan menghasilkan lebih banyak kortisol saat stres. Hipotalamus menghasilkan CRH (corticotrophin-releasing hormone) sebagai respons terhadap kortisol.

CRH merangsang produksi minyak kelenjar sebaceous di sekitar folikel rambut. Produksi minyak oleh kelenjar ini dapat menyumbat pori-pori sehingga menyebabkan jerawat.

2. Kantung bawah mata

Munculnya kantung di bawah mata ditandai dengan pembengkakan atau bengkak di bawah kelopak mata. Seiring bertambahnya usia, mereka menjadi lebih umum karena otot-otot pendukung mata melemah.

Selain itu, kurang tidur (gejala umum stres) dapat menyebabkan garis-garis halus, elastisitas berkurang, dan pigmentasi tidak merata.

Baca juga: Cara atasi jerawat anti rumit dengan produk lokal

Baca juga: Jerat jerawat dengan lima langkah sederhana ini


3. Kerutan

Stres menyebabkan protein di kulit berubah dan mengurangi elastisitasnya. Hilangnya elastisitas dapat menyebabkan munculnya kerutan.

4. Ruam

Stres dapat melemahkan sistem kekebalan Anda. Sistem kekebalan yang melemah dapat menyebabkan dysbiosis, ketidakseimbangan bakteri di usus dan kulit. Setiap kali ketidakseimbangan ini terjadi pada kulit, itu dapat menyebabkan kemerahan atau ruam.

5. Kulit kering

Di lapisan luar kulit, beberapa protein dan lipid memainkan peran penting dalam menjaga sel-sel kulit untuk tetap terhidrasi. Mereka juga berfungsi sebagai penghalang untuk melindungi kulit di bawahnya. Jika lapisan luar tidak berfungsi dengan baik (akibat stres), kulit menjadi kering dan gatal.

6. Wajah memerah

Kebiasaan bernapas Anda mungkin berubah akibat stres. Perubahan ini dapat menyebabkan wajah Anda memerah sementara.

7. Bibir sakit

Stres sering menyebabkan seseorang seperti menggeretakkan gigi atau menggigit bibir. Ini akan berakibat sakit pada bibir dan mulut.

8. Rambut beruban dan rontok

Stres dapat membuat rambut beruban. Para ilmuwan menjelaskan bahwa pigmen melanin diproduksi oleh sel yang disebut melanosit dan bertanggung jawab untuk memberi warna pada rambut.

Stres dapat mengganggu produksi ini dan juga siklus pertumbuhan rambut sehingga menyebabkan kondisi yang disebut telogen effluvium, yang menjadi penyebab jumlah rambut rontok berlebihan.

Baca juga: Rambut rontok bisa bertahan 3-6 bulan usai kena COVID-19

Baca juga: Kenali jenis-jenis rambut rontok

Baca juga: Potong rambut jadi solusi atasi rambut rontok

Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022