membantu percepatan distribusi bantuan bagi warga apabila terjadi bencana alam
Kupang (ANTARA) - Kementerian Sosial RI membentuk lumbung sosial di tiga kecamatan rawan bencana di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur guna mempercepat distribusi bantuan darurat bagi korban apabila terjadi bencana alam.

"Pemerintah Kabupaten Kupang mengapresiasi terhadap Kementerian Sosial yang telah membentuk lumbung sosial di tiga kecamatan rawan bencana alam dalam membantu percepatan distribusi bantuan bagi warga apabila terjadi bencana alam," kata Bupati Kupang, Korinus Masneno.

Korinus Masneno mengatakan hal itu saat meresmikan tiga lokasi lumbung sosial yang berlangsung di Kantor Camat Amarasi, Senin.

Tiga lokasi lumbung sosial di Kabupaten Kupang yaitu di Kecamatan Amarasi, Kecamatan Fatuleu Barat dan Kecamatan Amfoang Selatan yang merupakan wilayah strategis dalam mensuplai bantuan bagi daerah rawan bencana.

Baca juga: Kemensos dirikan 854 Kampung Siaga Bencana dan 208 lumbung sosial
Baca juga: Kementerian Sosial berencana siapkan lumbung sosial di Pasaman Barat

Ia mengatakan Lumbung Sosial yang dibentuk Kementerian Sosial bertujuan agar penanganan bencana dapat dilakukan sesegera mungkin dengan langkah cepat, tepat dan terkoordinir sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam penanggulangan bencana korban bencana alam di Kabupaten Kupang.

Menurut Korinus Masneno pada kejadian bencana Siklon Tropis Seroja pada 4 April 2021 Pemerintah Kabupaten Kupang menghadapi situasi yang sulit dalam penanganan bencana dimana pendistribusian bantuan bagi korban bencana tidak dilakukan sesegera mungkin, karena kondisi geografis dan topografi yang sulit untuk dilewati sehingga menghambat proses penanganan bencana di daerah yang terkena dampak bencana karena terisolir.

Ia berharap agar Lumbung Sosial ini dapat ditangani oleh petugas yang profesional dan kompeten serta bertahan melayani dengan cepat dan tepat agar tidak ada lagi keluhan masyarakat tentang keterlambatan penanganan bencana akibat lambatnya pendistribusian bantuan.

"Bantuan Lumbung Sosial ini sederhana, namun saya serahkan kepada pengelola tiap kecamatan agar bisa dikelola dengan sebaik-baiknya. Kita bisa melihat, orang lain saja membantu kita dengan Lumbung Sosial, maka kita sendiri juga harus bisa berpikir untuk mengisi lumbung-lumbung ini," kata Bupati Korinus Masneno.

Baca juga: Mensos dirikan lumbung sosial di Kampung Tangguh Bencana di Bogor
Baca juga: Mensos dorong sosialisasi rumah layak huni di daerah rawan bencana

Korinus Masneno mengucapkan terima kasih dan apresiasi Kemensos RI karena membentuk lumbung sosial sebagai upaya nyata meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam penanganan kebencanaan.

Sementara itu Koordinator Mitigasi Ditjen Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos RI, Tota Oceana Z mengatakan bahwa bantuan yang diberikan oleh Kemensos ini memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menjaga dan mengelola dengan baik bagi korban yang terdampak bencana.

Ia mengatakan sasaran kegiatan Lumbung Sosial adalah masyarakat di daerah-daerah rawan bencana di Kabupaten Kupang dengan titik Lumbung Sosial di Kecamatan Amarasi yakni di Kelurahan Nonbes, di Kecamatan Fatuleu Barat di Desa Poto dan Kecamatan Amfoang Selatan di Kelurahan Lelogama.

Dia berharap agar para Camat bisa mengingatkan masyarakat agar bantuan yang diberikan ini hanya untuk korban bencana serius.

Namun kata dia apabila tidak ada bencana, maka bantuan makanan yang memiliki tanggal kedaluwarsa bisa digunakan untuk kegiatan kerja bhakti dan atau bisa diberikan kepada masyarakat yang benar benar membutuhkan.

Jenis bantuan logistik penanggulangan bencana yang disediakan dalam Lumbung Sosial berupa bahan makanan, bahan Pangan, bahan sandang, bantuan keperluan keluarga, bantuan peralatan evakuasi, bantuan perlengkapan pengungsian, obat-obatan, air mineral, perangkat instalasi listrik, bahan bakar minyak, perangkat instalasi air dan bantuan logistik lainnya.

Baca juga: Mensos tinjau kesiapan lumbung sosial di Tulungagung dan Trenggalek

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022