Sebagai pembanding, pengungsi Afrika sangat khawatir tentang begitu cepatnya pengungsi Haiti dipulangkan, serta sambutan dingin yang diterima pengungsi Afrika dan Timur Tengah di Eropa Barat.
Washington (ANTARA) - Di saat Amerika Serikat (AS) bersiap menyambut puluhan ribu warga Ukraina yang meninggalkan negara mereka akibat konflik Rusia-Ukraina, Washington terus mendeportasi para pengungsi Afrika dan Karibia ke tempat asal mereka, yang dilihat oleh banyak pengungsi Afrika sebagai bias rasial, menurut laporan terbaru dari The Associated Press.

Bulan lalu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana untuk menyambut 100.000 warga Ukraina yang akan meninggalkan negara mereka, memberikan Status Perlindungan Sementara kepada tambahan 30.000 orang yang telah berada di AS, serta menghentikan deportasi warga Ukraina, sebut laporan itu pada Jumat (1/4).

Sementara itu, para pengungsi Afrika sangat khawatir tentang begitu cepatnya pengungsi Haiti dipulangkan, serta sambutan dingin yang diterima pengungsi Afrika dan Timur Tengah di Eropa Barat, yang sangat berbeda jika "dibandingkan dengan bagaimana negara-negara itu menyambut para pengungsi Ukraina dengan antusias," imbuh laporan tersebut.

Hal ini juga membuat para aktivis Kamerun memperkuat seruan mereka tentang bantuan kemanusiaan saat mereka berunjuk rasa di depan kediaman Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas di Washington dan kantor para pimpinan anggota Kongres bulan ini, sebut laporan itu.

Disebutkan pula dalam laporan itu bahwa Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menolak menanggapi keluhan rasisme dalam kebijakan imigrasi Amerika. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022