Jakarta (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Beppenas) saat ini menyiapkan proyek-proyek yang akan dibiayai dari dana hibah Millenium Challenge Corporation (MCC).

"Kami sekarang lagi siapkan dulu proyek-proyek apa saja yang akan dibiayai dana MCC, mungkin butuh waktu sekitar satu tahun untuk menyiapkannya," kata Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas, Wismana Adi Suryabrata, di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan, secara garis besar memang sudah ada tiga program yang dibiayai dari dana MCC sebesar 600 juta dolar AS yang telah ditandatangani pekan lalu.

Program pertama, Green Prosperity Program yang bertujuan meningkatkan produktivitas daerah cakupan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Program kedua adalah kesehatan dan gizi berbasis masyarakat untuk mengurangi gangguan pertumbuhan. Program ini ditujukan bagi 7.000 desa di seluruh Indonesia. Adapun program ketiga berupa modernisasi pengadaan barang dan jasa sektor publik yang dirancang untuk penghematan belanja negara.

"Tetapi, dana hibah itu belum bisa digunakan dalam waktu dekat, karena proyek-proyek yang masuk dalam ketiga program tersebut tengah disiapkan," katanya.

Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Lukita Dinarsyah Tuwo, mengatakan bahwa pihak MCC bukan pertama kalinya memberikan hibah kepada pemerintah Indonesia.

"Ini adalah kedua kalinya Indonesia mendapatkan hibah dari MCC, dan yang kedua ini cukup besar jumlahnya," kata Lukita.

Ia memaparkan, Indonesia menerima MCC pertama kalinya adalah pada 2007 dengan jumlah hibah yang diterima sebesar 55 juta dolar AS, program ini disebut juga Trashold Program.

"Itu sudah selesai tahun 2009, karena dianggap Trashold Program sukses lalu kita masuk ke Compact Program yang baru saja ditandatangani pekan lalu," jelasnya.

Setelah itu, lanjutnya, MCC memberikan kembali hibah sebesar 600 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk tiga program dalam jangka waktu lima tahun.

"Bappenas nanti akan mengkoordinasikan pengelolaan dana hibah 600 juta dolar AS, dana ini sudah di `listing` dalam APBN 2012, itu akan mulai dialokasikan kepada K/L (Kementerian/Lembaga) terkait mungkin pada pertengahan tahun," katanya.
(T.ANT-135/A026)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011